Buktinya, rider-rider papan atas nasional yang secara prestasi membanggakan dan juga praktek bisnisnya lancar jaya. Bahkan, produk mereka juga menjadi salah satu pilihan konsumen Indonesia. Pembalapnya diambil dari aliran road race dan motocross. Keduanya ini paling tidak mewakili dan bisa diambil pelajarannya. Ayo lanjutkan dibaca.
Dian, panggilan Irwan Ardiansyah pembalap serba bisa. Motocross dan road race bisa dimainkan dengan hasil yang maksimal. Tapi, Dian juga sip mengelola bisnisnya.
Setelah pensiun 100% dari balapan nasional motocross yang memberikannya 7 gelar nasional, Dian mengembangkan bisnis wearpack dengan mereknya Ardian’s. Ini dilakukannya setelah dia banting stir dari balapan SE ke road race. Saat ini Dian bergabung di Gandasari Racing Team.
Setelah wearpacknya, Ardian’s berkembang jadi memasarkan di aparel, perlengkapan, dan komponen motocross plus adventure. “Beberapa merek internasional sekelas Fox, Monster Energy, dan masih banyak, saya jadi distributor resminya,” tutup Dian yang juga pemilik Irwan Ardiansyah Motocross Academy, di Jl. Parangtritis, Jogja.
Hendriansyah
Tahun lalu juara IndoPrix kelas IP1 membuktikan kalau Hendri, panggilan akrab Hendriansyah, sanggup membuktikan dia masih yang terbaik, meski sempat ‘menghilang’ sekitar dua tahunan dari kelas bebek nasional.
Jangan lupa prestasinya di IP tahun lalu juga tetap bikin bisnis produknya Hendriansyah Racing Product (HRP) berjalan lancar. Beberapa produk HRP seperti knalpot, komponen kopling, gir set, sampai aparel, disebar ke seluruh outlet HRP yang ada di Indonesia. “Selama saya ‘hilang’ di balapan bebek nasional saya fokus di bisnis. Banyak belajar soal pemasaran,” kata Hendriansyah yang markasnya di kawasan Parangtritis, Jogja.
Jangan lupa Hendri juga mengembangkan sekolah ba-lapnya Hendriansyah Racing School (HRC) di Jogja. HRC tuntunan bagi yang mau balapan dengan teknik benar.
Tinggal Deny Orlando, crosser yang umurnya di atas 35 tahun dan masih aktif. Bahkan, sampai sekarang juara umum Trial Game belum digoyahkan. Begitu juga dengan bisnisnya yang membawa nama Orlando Racing Factory (ORF) sudah muncul sekitar tiga tahun lalu.
ORF sudah mulai merambah dari safety gear untuk motocross dan grasstrack, sampai komponen kompetisi untuk bebek ataupun sport. ORF pun pelan-pelan jadi salah satu merek lokal yang mulai dikenal di kalangan motocross sampai road race.
ORF sendiri lebih duluan dipakai untuk nama sekolah balap yang didirikan Deny, Orlando’s Riding Forum, sekitar lima tahun lalu. “Paling kuat barang-barang untuk adventure. Permintaannya tinggi,” kata Deny yang bermarkas di kawasan Jl. Rajawali, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Andre Sondakh
Saat umurnya belum menginjak 19 tahun, Andre Sondakh sukses menyabet Juara Nasional Motocross Grade B dan Juara Motocross International di Indonesia tahun 2010. Tapi, juara ganda yang diraih dengan kondisi Andre sembari membangun bisnisnya.
“Tahun 2009. Waktu itu saya masih balapan di kelas 85 cc. Pelan-pelan awalnya dari aparel,” beber Andre yang juga Juara Nasional SE 85 2009.
Awalnya bisnis dipusatkan di Manado, Sulawesi Utara. Tapi, karena jauh dari rumah orang tuanya di Motoling, Minahasa Selatan, Andre pindahkan bisnis ke rumahnya. “Sekarang juga main komponen balap. Bersyukur sudah maju. Banyak yang ngambil dari tokoku,” kata Andre yang punya Andre Speed Shop. (motorplus-online.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR