“Tidak harus pintar dan berpendidikan tinggi, yang utama jika ingin jadi pengendara GO-JEK yaitu harus memiliki mindset dan perilaku yang baik,” jelas Nadim Makarim, CEO GO-JEK Indonesia. Saat ini GO-JEK ada di wilayah Jabodetabek, Bandung, Surabaya dan Bali.
Tahapan proses seleksi pengendara GO-JEK antara lain seperti sosialisasi program, kepastian untuk gabung, behaviour interview, navigation test, bersedia memberikan jaminan (Kartu Keluarga asli/BPKB motor asli/Ijazah asli), dan melakukan compliances check motor yang digunakan apakah layak atau tidak. Untuk area Jakarta, pendaftarannya bisa di kantor GO-JEK di daerah Bangka, Jakarta Selatan.
“Para pengendara GO-JEK juga harus mengikuti pelatihan safety riding karena itu merupakan mandatory. Keselamatan pengendara dan penumpang adalah yang utama,” tambah pria ramah ini.
Ke depannya, GO-JEK Indonesia juga berencana akan membangun klinik GO-JEK yang bertujuan sebagai tempat pelayanan kesehatan para pengendara GO-JEK. (motor.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR