Jakarta - Menjelang liburan panjang pasti para bikers banyak yang memanfaatkan kesempatan itu buat turing keluar kota. Bagi yang belum pernah melakukan perjalanan jauh harus membekali pengetahuan tentang berkendara jarak jauh agar lancar dan selamat sampai tujuan.
“Tujuannya supaya bisa mengetahui mana yang harus dilakukan atau tidak dilakukan alias do and don’t. Mulai dari hal yang kecil sampai besar, selain itu cek juga semua keperluan rider dan tunggangan,” buka Siswanto, instruktur safety riding dari Main Dealer Wahana Makmur Sejati (WMS) daerah Gunung Sahari, Jakpus. Berikut 6 hal yang perlu diperhatikan tersebut.
1.TOOLS
Saat ingin pergi jauh sediakan juga peralatan yang dibutuhkan selama di jalan. Seperti kunci-kunci, raincoat atau jas hujan, dan kotak keselamatan alias P3K.
Tak lupa buat mengecek kembali kondisi besutan saat ingin memulai perjalanan. Antara lain; helm, sarung tangan, jaket, sepatu. Siapkan pula kartu identitas, KTP, SIM, dan STNK.
2. CEK KELISTRIKAN
Sebelum memulai perjalanan, pastikan headlamp atau lampu utama, lampu belakang dan indikator bekerja dengan baik. Tidak berfungsinya 1 atau 3 dari lampu ini akan menyebabkan atau kemungkinan terjadi kecelakaan.
3. KAPASITAS MUATAN
Kalau membawa barang berlebih sebaiknya menggunaka boks bagasi tambahan. Kalau sekadar diikat akan menyulitkan rider itu sendiri. Sehingga konsentrasi selama riding akan buyar dan badan akan terasa cepat letih.
Selain itu, isi bagasi (apapun) seminimal mungkin. Barang yang kurang penting, baiknya tinggal di rumah. Pastikan bagasi tertutup rapat untuk menjaga keseimbangan dan kestabilan besutan.
4. TIDAK MEMBAWA ANAK-ANAK
Pikir lagi deh buat membawa si buah hati alias anak untuk naik motor dengan jarak yang cukup jauh. Karena tubuh si anak tersebut lebih rentan terhadap cuaca dan udara. Apalagi, hujan. Bahkan anak lebih cepat lelah daripada orang dewasa.
Kalau mau bawa si kecil, baiknya untuk dialihkan ke transportasi lainnya bersama sang Ibu. Sehingga keselamatan dan kesehatan terjamin hingga tempat tujuan.
5. KECEPATAN STABIL
Berjalanlah dengan kecepatan yang terbaik. Usahakan tidak lebih dari 80 km/jam. Tujuannya agar konsentrasi berkendara tetap terjaga, baik itu tunggangan dan jalanan.
“Saat pengin berpindah jalur, nyalakan sein 3 detik sebelum masuk jalur tersebut. Jangan berbelok mendadak saat pindah jalur lain. Selain itu, pengendara harus memperhatikan kaca spion, guna melihat kendaraan sekitar atau dibelakangnya dan hindari blind spot dengan kendaraan lain,” tambah Siswanto.
6. BERISTIRAHAT
Jangan memaksakan tubuh untuk terus melakukan perjalanan jarak jauh. Berhentilah sejenak dan mereganggankan otot-otot serta meneguk segelas air minum. Maksimal lamanya berkendara motor jarak jauh itu sekitar 3-4 jam.
Manfaatkan waktu istirahat untuk buang air dan meluruskan kaki yang pegal akibat terlalu lama duduk diatas motor. Karena selama duduk darah mengalirnya enggak teratur, kadang tegang atau lemas.(motor.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR