Menurut penuturan pelaku berinisial AL dari komplotan genk Lampung, dirinya hanya butuh waktu kurang dari 3 menit untuk menggasak motor. Padahal, alat yang digunakan terbilang konvesional yaitu Kunci T modifikasi untuk membuka kunci setang dan menyalakan motor. Untuk model gembok dan kunci cakram, dirinya dan teman temannya sudah mengusai cara membukanya.
Nah, langkah apa lagi yang harus dilakukan oleh para pemilik motor agar aman? Kasman, GM Research Development Product, PT Sumber Mas Autorindo menyarankan tambahkan sistem pengamanan pada motor dengan sistem alarm dan immobilizer. Sistem pengamanan ini terbilang cukup efektif dalam menjaga kendaraan lantaran para komplotan pencuri hanya memiliki waktu singkat dalam beroperasi.
Artinya, jika harus bongkar sana sini dan mencari solusi untuk menjalankan motor akan membuat aksinya akan diketahui orang. Dipasaran saat ini sudah banyak produk pengamanan untuk motor yang cukup canggih dan sulit dibongkar pencuri.
Seperti halnya produk dari PT Sumber Mas Autorindo yang terdiri dari 1 buah modul transponder, RIFD, 2 buah gantungan kunci yang sudah diprogram serta master RFID card.
Immobilizer seharga Rp 350 ribu ini sangat efektif dalam menyulitkan pencuri. “Lantaran Kunci T tidak akan mampu menembus ke jantung pertanahan keamanan dari Immobilizer. Otomatis, minimal mengulur waktu dari pencuri karena motor tidak akan mau hidup untuk di bawa kabur,” tutup Kasman.
Sebagai catatan, sebelumnya komplotan pencuri motor asal Lampung dan Karawang tertangkap di daerah Cakung, Jaktim pada 14 Juni lalu. Diantaranya ada pelaku yang mengandalkan senjata api untuk beraksi (klik di sini). (motor.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR