Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Kecelakaan Moge VS Mobil, Kombinasi Perilaku dan Lingkungan

Dimas Pradopo - Selasa, 22 Oktober 2013 | 14:52 WIB
No caption
No credit
No caption


Jakarta – Meski menjadi kabar duka, namun banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kecelakaan maut yang melibatkan dua moge Kawasaki bertipe Kawasaki Ninja ZX-6R dan ER-6n yang menabrak mobil Honda CR-V di Jl Arteri Panjang, Jakarta Barat pada Senin (21/10) kemarin (kronologis kecelakaannya klik di sini) .

Diantaranya adalah pentingnya kewaspadaan berkendara dan kepatuhan pada hukum. Hal ini disampaikan oleh Jusri Pulubuhu, owner sekaligus instruktur senior Jakarta Defensive Driving Consulting di Pondok Indah, Jaksel.

“Jika benar keduanya di jalur busway, sudah tentu salah dari sisi hukum. Karena memang jalur busway harus bebas dari kendaraan pribadi karena berbahaya. Bisa dibilang kecelakaan ini merupakan hasil kombinasi perilaku dan lingkungan yang tidak aman,” urai Jusri saat dihubungi OTOMOTIFNET.COM pada Selasa (22/10).

Dari sisi perilaku, melintas di jalur busway selain melawan hukum juga mengandung resiko yang sangat tinggi. “Jalurnya sempit dan tidak memiliki ruang gerak yang cukup untuk menghindar jika sewaktu-waktu ada insiden di depan. Lalu, adanya separator jalan juga dapat menjadi ancaman saat berkendara,” terangnya.

Sementara sisi lingkungan, menurutnya jalan raya adalah lingkungan yang tidak aman. “Jangan pernah menganggap jalanan lancar itu aman! Ini paradigma yang salah. Karena meski jalan lengang, kita tidak pernah tahu adanya rintangan di depan. Bisa saja ada orang menyeberang secara tiba-tiba, atau di kasus ini adalah mobil yang berhenti karena putar arah. Sehingga saat berkendara pastikan terus waspada dengan memantau kondisi jalan,” sambung Jusri.

Tak kalah penting, jangan pernah berasumsi atau berandai-andai di jalan raya. Seharusnya langkah antisipasi dilakukan dengan menganalisa enam titik berkendara, yakni depan-belakang, kanan-kiri dan atas-bawah.

“Misalnya, saat ada orang ingin menyeberang, lalu kita menyalakan klakson dengan tujuan meminta jalan, jangan langsung berasumsi  si penyeberang mau memberi jalan. Bisa jadi, justru dia langsung berlari. Nah, kalau kita sudah menganalisa kondisi sebelumnya, tentu sudah tahu langkah apa yang akan dilakukan,”pungkasnya.

Yang pasti harus lebih waspada agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali. (motor.otomotifnet.com) 



Editor : Dimas Pradopo

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa