Saat adventurer mengalami musibah, luka, patah atau terserang penyakit di jalur, mereka akan selalu siaga. “Itu jadi kebutuhan utama. Kita wajib bersiap menghadapi kemungkinan terburuk. Di titik pengawasan, selalu disiapkan mobil untuk jalur evakuasi termasuk jalan menuju rumah sakit terdekat jika ada emergency,” jelas H. Yoyok Suharyono, pembina Cisaga Adventure Trail.
Bagaimana jika adventurer masuk jalur di luar event? Seringkali ada dalam kelompok kecil, nrabas dan mencari jalur sendiri. Hal ini sering dilakoni adventurer sejati seperti Jeffrey Polnaja di awal 90-an.
”Obat-obatan standar harus disiapkan seperti Analgetik, Metancuron, Naspro, Aspirin, anti mencret Entrostop. Jangan lupa juga anti gatal seperti CTM, Insidal, anti malaria juga antibiotik semisal Ampicilin,” jelas Asep Rohmat, biker yang juga pecinta alam.
“Keduanya punya banyak manfaat. Ketepos juga alang-alang bagus untuk luka dan menghambat darah banyak keluar bagi luka terbuka. Caranya cukup dengan meremas alang-alang atau kepepos itu lalu balutkan ke luka terbuka. Nah kalau Ki Hujan bermanfaat untuk gatal,” jelas Asep lebih lanjut.
Mereka share lebih jauh lagi. “Silakan tanya juga batang Honje kepada masyarakat. Batang ini bagus untuk obat pusing. Kalau pusing, tumbuk batangnya, ambil airnya dan teteskan ke mata,” jelasnya.
Jangan lupa untuk mengenal tanaman Binahong atau Gondola yang diklaim paten mengobati memar karena terbentur, terkena panas api, pegal linu dan juga nyeri otot. (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR