Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Komunitas Moge di Sentul, Salurkan Adrenalin Dengan Benar

billy - Selasa, 9 Juli 2013 | 08:20 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

Punya moge kencang jelas memberi kesempatan ngebut dan merasakan langsung sensasi ngebut di atas motor kecil. Tapi kondisi jalanan yang susah diprediksi dan skill pengendara yang belum tentu mampu mengendalikan motor kapasitas di atas 600 cc bisa jadi bumerang. Kecelakaan pengendara moge jadi momok menakutkan karena dengan kecepatan tinggi bisa mengakibatkan cacat seumur hidup atau bahkan kematian.

Ini menjadi concern buat komunitas Young Riders Sportbiker’s Community (YRS). YRS merupakan kumpulan penyuka moge sporty dari seputaran wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Pengguna moge kelas superbike, naked bike atau sport cruiser ini secara khusus menyewa sirkuit Sentul untuk ajang pengenalan dan latihan motor kencang yang mereka miliki pada (16/6) lalu.

Untuk ukuran komunitas motor tentu ini langkah serius karena jelas butuh modal lebih untuk ‘menutup’ Sentul sebagai pusat kegiatan mereka plus menyiapkan materi acara yang dirasa pas.

“Kita sadar betul kalau naik moge itu memancing adrenalin lebih, bawaannya mau ngebut mulu, dengan disalurkan di tempat benar seperti Sentul, setidaknya di jalanan sudah tidak terlalu pecicilan lagi,” kata Ronny Kurniawan, ketua YRS.


Makanya, dibikin acara pengenalan sirkuit atau lazim disebut track day sebagai penyaluran hasrat ngebut pengguna moge di tempat yang benar. Tapi sebelumnya ada materi dari tim dokter mengenai penanganan kecelakaan motor. Selanjutnya materi mengenai cara berkendara moge diberikan langsung oleh Tunggal Aritonang, pembalap superbike dari tim AR-1 NHK.

“Antusiasme mereka bagus karena ingin belajar cara bawa motor. Dengan peserta 60 orang ini lumayan banyak daripada peserta balap superbike di Sentul,” kata Aritonang yang membawa Honda CBR1000RR sebagai alat peraga yang membahas mengenai posisi badan, pengereman, cara berbelok, racing line dan keluar masuk tikungan.

Setelah briefing singkat maka peserta diajak memutari sirkuit Sentul dalam beberapa grup, ini bukan untuk cari best time tapi lebih merasakan bagaimana kontrol ke motor, mesin dan handling karena memang berbeda model moge maka beda pula cara bawanya.

Tidak hanya soal motor, urusan safety gear sudah menjadi standar untuk memakai helm full-face lalu jaket dan celana serta protector, bahkan banyak pula yang sudah memakai racing suit bermerek seperti lazimnya pembalap.

Setelah evaluasi singkat, maka dibikin simulasi balap yang dibagi berdasarkan jenis motor dari kategori naked bike, supersport 600 cc dan superbike 1000 cc ke atas. Ini jadi saat mantap untuk menjajal berbagai teori yang didapat sebelumnya, terutama saat masuk tikungan ke 3-4, S kecil, S besar dan tikungan terakhir Sentul yang terbilang tricky.

Bukan soal siapa lebih kencang atau menang kalah tapi pengalaman untuk merasakan langsung aspal sirkuit Sentul jadi bekal penting buat anggota YRS untuk kontrol emosi di jalanan. Salut!. (motorplus-online.com)

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa