Jakarta - Laba bersih PT Astra International (AI), Tbk dari divisi otomotif mengalami penurunan sebesar 21 persen menjadi Rp 1,6 triliun.
Prijono Sugiarto, Presiden Direktur Astra International mengatakan penurunan ini lebih disebabkan oleh lambatnya pertumbuhan ekonomi dan sedikitnya jumlah produk baru yang diluncurkan pada kuartal pertama 2015.
Pendapatan laba bersih AI pada periode yang berakhir 31 Maret 2015 adalah Rp 1,621 miliar, dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,049 miliar. Penurunan ini juga dipicu oleh kelebihan kapasitas pabrik sehingga menimbulkan persaingan diskon di pasar mobil.
"Hal itu memberikan dampak negatif terhadap laba bersih di sektor otomotif," terang Prijono, disela Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan AI (28/04) di Ballroom Pacific Place, SCBD, Jaksel.
Masih menurut Prijono, Bisnis komponen otomotif juga memberikan kontribusi yang rendah karena depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS. Secara makro, penjualan mobil nasional menurun sebesar 14 persen menjadi 282.000 unit. Pun begitu dengan penjualan mobil Astra, yang turun 21 persen atau 137.000 unit.
Berkaca dari penurunan performa penjulan tersebut, maka berakibat adanya penurunan pangsa pasar menjadi 49 persen dari 53 persen pada kuartal pertama 2014. "Untuk mendongkrak pasar mobil pada kuartal pertama Astra telah mengeluarkan enam model baru dan empat model facelift.
Nasib serupa juga dialami pada sektor penjualan motor nasional, yakni turun sebesar 19 persen menjadi 1,6 juta unit. Dari jumlah tersebut, penjualan motor dari PT Astra Honda Motor (AHM) turun sebesar 13 persen menjadi 1,1 juta unit. Walau turun, pangsa pasar motor Honda meningkat menjadi 68 persen.
Di segmen sparepart yang diwakili oleh PT Astra Otoparts Tbk (AOP) juga merasakan penurunan performa penjualan, yang dibukukan melalui penurunan laba bersih 67 persen menjadi Rp 87 miliar. Hal ini disebabkan karena volume dan margin manufaktur yang lebih rendah. (otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR