Walau tenaganya lebih kecil, ‘hanya’ 750 whp dibanding Evo lainnya yang bisa 900 whp. Namun racikannya justru pas dengan kondisi aspal trek
Jakarta -Tenaga mesin Evo ini memang lebih kecil, tapi hasilnya justru lebih baik," sebut Luckas Dwinanda dari Engine+. Pemilik bengkel tersebut bercerita tentang Mitsubishi Lancer GLXi yang sudah dijadikan Evolution IV, lengkap berikut sistem all wheel drive (AWD)-nya.
Tenaga mesin yang dihasilkan justru lebih kecil dibanding Evolution lainnya
Saat gelaran drag race beberapa waktu lalu di Sirkuit Internasional Sentul, sedan berkelir merah menyala tersebut mampu menjadi yang tercepat. Mengukir 9,745 detik untuk jarak 402 meter dan meraih gelar fastest of the day.
Tuas girboks tinggi dan hanya maju-mundur. Posisi gigi akan terpampang pada display. Tuas dengan kepala hitam untuk mengaktifkan parachute
Hal ini karena konsep awal ketika membangun. "Saya bangun ini bukan hanya untuk drag race saja, tapi juga street use. Jadi agak disesuaikan supaya pas dipakai kegiatan lain tidak terlalu menyulitkan," jelasnya.
Ruang bagasi berubah menjadi tempat untuk tangki bahan bakar dan pompa
Ternyata mesin yang ‘hanya' 750 whp tersebut justru cocok untuk kondisi aspal trek. Grip roda justru bisa maksimal. Maksudnya, jika tenaga terlalu besar, bukan tidak mungkin ban slick M/T ET Drag diameter 26 inci yang dipakai berputar di tempat dan kehilangan traksi. Padahal di drag race, grip saat start sangat krusial.
Suspensi Tein untuk mereduksi pergerakan bodi saat start
Selain grip, tentu sumbangan dari komponen penerus daya, seperti kopling serta girboks turut berperan. Meski bukan hanya untuk drag race, tapi dibenamkan transmisi Pfitzner Performance Gearbox (PPG) dengan sistem dog box dan juga sequential.
Gardan dan koper pakai asli Evo IV
Selain perpindahan gigi lebih cepat karena tak perlu lagi injak pedal kopling, juga memiliki racikan gigi yang lebih kuat. Sehingga, untuk tenaga 750 whp sekalipun masih tahan. Dengan perhitungan yang sangat baik, Luckas mampu menghidupkan monster di arena drag dan juga street use. • (otomotifnet.com)
Roda terlihat gambot
Plus:
- Tenaga tidak terlalu besar, tapi mampu menciptakan rekor
Minus:
- Tampilan cukup tinggi
Data modifikasi
Mesin: 4G63T Camshaft: Jun auto Per klep dan retainer: Jun auto Piston: Tomei Stang piston: Tomei Mainstud dan headstud: Tomei Turbo: Garret (custom compressor wheel) Turbo manifold: Custom Piping: Custom Injector: Injector Clinic Tangki bahan bakar: ATL Surgetank: Custom Pompa bahan bakar: Deatsch Werks Filter bahan bakar: Aeromotives Transmisi: Pfitzner Performance Gearbox Kopling: ATS Carbonetics triple plate ECU: Haltech PS1000 Boost control: Haltech Sokbreker: Tein Coil Over Bushing arm: Polyurethane Rem: Brembo Parachute: Simpson Parachute mount kit : STM Jok: Bride replika Stir: OMP Sabuk pengaman: Teamtech Interior: Mitsubishi Lancer Evolution IV
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR