Memperhatikan pikap double cabin yang dipakai balap di Thailand, menggugah rasa ingin tahu seperti apa rupanya
Thailand - Balap pikap double cabin (Pro. Truck) adalah salah satu event yang dilombakan di seri kejuaraan motorsport di negeri Gajah Putih. Pantaslah dibuka kelas ini, mengingat di sana populasi d-cab memang berjibun.
Ketika dilakukan pedekate (pendekatan, red) pada salah satu kontestan di Chang International Circuit, Provinsi Buriram, yaitu Chevrolet Colorado milik YSS Auto Shock Racing Team, impresi pertama cukup mengesankan. Bodinya yang penuh stiker mengingatkan pada balap truk (pikap) NASCAR di Amerika.
Melihat eksterior, layaknya mobil balap, bagian depan bawah dipasang spoiler dari fiberglass untuk kepentingan aerodinamika. Dilengkapi air intake untuk pendinginan. Pada buritan, ditambah sayap pelat besi yang berfungsi buat aerodinamika. Ditambah lampu di bagian atas belakang kabin.
Urusan kaki-kaki, Colorado ini dibekali ban Kumho 235/45R17 yang melingkari pelek Lenso 17 inci. Rem mengandalkan Project Mu 8 piston. Suspensi racikan YSS Auto Racing Shock (CBSC Technoloy), depan model FX5022TR dan belakang RX5022TR.
"Berkat pemakaian suspensi balap YSS, mobil jadi lebih smooth, enak saat melahap tikungan dan mobil tidak limbung," kata Jaras Jaengkamolkulchai, pembesut bernomor 29 ini yang membawanya meraih 2 gelar juara 2014.
Interiornya dilengkapi roll-bar, jok Recaro ditemani sabuk pengaman Schroth Racing, setir OMP, tabung pengaman. Dengan berbagai pengurangan elemen di kabin, bobot mobil hanya 1 ton.
Beralih ke sumber tenaga. Di balik kap mesin tampak dapur pacu berkapasitas 2.500 cc yang diklaim bertenaga 450 dk. Piston milik Isuzu D-Max, crankshaft juga punya D-Max, ECU Peck Power Shop, Turbo F55. Pelat kopling pakai Excedy, dengan transmisi 5-speed.
Sudah enggak penasaran lagi deh. •(otomotifnet.com)
-Performa mesinnya cukup handal terutama di trek lurus
-Ada roll-bar di kokpit berati bukan mobil buat angkut sayur lagi
-Suspensi YSS turut andil d-cab ini menuai prestasi
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR