No credit
No caption
Mobil yang di mancanegara kerap disapa Mitsubishi Mirage, ternyata di Indonesia bernama Lancer coupe. Di STNK pun tertulis Lancer coupe, bukan Mirage
Berty mendapatkan Mitsubishi Lancer CK4 keluaran 2000 ini secara tak sengaja. Jadi sebenarnya, ini merupakan mobil kembaran yang kedua. “Sebelumnya sudah punya Lancer coupe warna kuning, kemudian dapat lagi yang hijau ini,” ujarnya.
No credit
No caption
Kabin rapi berwarna kalem membuat interior bergaya coupe elegan
Ceritanya, pas lagi dandanin Lancer coupe pertama ke bengkel M-Tuning di Pondok Cabe, Jaksel. Customer bengkel bisikin Berty kalau ada mobil kembar seperti miliknya di daerah Daan Mogot, Jakbar. Berty tadinya tak berniat membeli, hanya sekadar ingin komparasi fitur dan bentuk.
No credit
No caption
Mesin 4G93 hanya bermain di sektor kepala silinder dan header
Sesampainya di lokasi, Berty malah ‘meleleh’ melihat Lancer coupe yang teronggok di dalam bengkel. “Kondisinya jauh lebih bagus dan sayang banget hanya jogrok di garasi bengkel,” kenangnya. Namun untuk mendapatkan Lancer coupe hijau ini ternyata tak mudah.
No credit
No caption
Pelek Work Meister S1 16 inci terlihat pas dengan body kit simple
Ada saja kendala yang dihadapi. Semisal mencari waktu yang pas untuk janjian dengan pemilik. “Lucunya, mobil bisa benar-benar jadi milik setelah proses cukup lama, persis pada hari ulang tahun saya,” ungkap pria bertubuh kurus ini.
Tak banyak ubahan yang dilakukan mengingat kondisi asli sudah bagus. Bodi berkelir hijau tua metalik disiram ulang dengan hijau ‘stabilo’ terang beraksen xyralic. Alasannya sepele, biar makin mentereng.
No credit
No caption
Coilover shock HWL versi adjustable menghuni kaki-kaki depan
Sementara interior sudah cakep dengan nuansa khaki, termasuk jok yang sudah dilapis kulit dengan warna senada. Sepasang door trim, plafon, center console hingga dasbor sudah repaint dengan warna cokelat muda bernuansa kalem.
Ciri khas CK4 ada pada lampu rem besar, garnish dan spoiler belakang
Paling banyak justru pada ubahan kaki-kaki seperti mengganti coilover shock, pelek Work berdiameter 16 inci dan strutbar depan-belakang keluaran Cusco. Berhubung mengusung transmisi matik, Berty sekalian memperbaiki sistem pengereman belakang.
Rem belakang yang aslinya teromol, diganti piringan cakram dari limbah Malaysia yang kemudian di-custom bergaya cross-drilled.
“Sisanya paling beres-beres audio biar bagasi kelihatan rapi,” bisiknya. (mobil.otomotifnet.com)
DATA MODIFIKASI :
Mesin : 4G93, ported & polished
Header : Custom 4-1-1
Pelek : Work Wheels Meister S1 16 inci (8 & 9 inci)
Suspensi : HWL coilover shock (adjustable)
Strutbar : Cusco (depan-belakang)
Rem belakang : Disc brake, custom cross-drilled
Setir : Isotta
Body kit : Custom
KOMENTAR