Manado - Honda Civic Wonder SB3 ini cukup melegenda di sirkuit Ancol (sebelum dipindahkan ke Sentul), Jakarta Utara. Melalui pebalap nasional Aswin Bahar, Civic Setrika - begitu sebutan populer di kalangan anak muda - acap memenangi balapan. Bahkan prestasinya bisa sampai ke negeri jiran bersama kembarannya, juga Civic Wonder yang dipiloti istrinya Evie Bahar.
Siapa sangka, sedan dua pintu yang sudah berusia 28 tahun itu tanpa sengaja berada nun jauh di Manado. Sudah begitu, kondisi masih 80% sama seperti saat dipakai balap. Ini berkat berada di tangan Avan Abdullah, Honda SB3 alias Civic Si ini direstorasi ulang.
Masih Lengkap
Mobil yang didapat tanpa sengaja ini, sebenarnya sudah berada nun jauh di Manado, Sulut. Untungnya, kondisi masih 80% seperti saat dipakai balap oleh Aswin dan istrinya, Evie Bahar.
Cluster spidometer berisi gauge meter Mugen bernuansa klasik sebagai ciri legenda balap
Kondisinya memang kurang terpelihara, tetapi masih lengkap. Mulai dari body reinforcement, roll bar aluminium, suspensi, pelek, indikator spidometer hingga tangki bahan bakar masih hasil kreasi tim Mugen Jepang, 28 tahun silam.
Bahkan, stiker lulus scrutineering (pemeriksaan sebelum balap) di sirkuit Shah Alam, Malaysia masih terpampang dengan jelas di salah satu dinding. “Makin mantap kalau mobil ini yang dipakai om Aswin dan istrinya alias bukan replika,” terang Avan.
Hanya ada jok pembalap khas besutan balap touring untuk grup A
“Informasi yang saya dapat, mobil ini sempat juara di Malaysia dan memang khusus dibuat untuk balap oleh tim pabrikan Mugen dari Jepang,” ujarnya lagi.
Pendek kata, ini merupakan Honda Civic Wonder SB3 versi lokal Indonesia yang diracik oleh Mugen, untuk menjadi besutan full spek Group A sesuai spesifikasi JGTC (Japan Grand Touring Championship).
Makanya, restorasi pun mengacu ke livery Civic Si Mugen Group A JGTC. Bisa dilihat dari tampilan livery yang identik dengan Civic Si Mugen SB3 yang ada di Museum Balap Honda di Jepang.
Pelek Mugen MR-5 masih apik dibalut ban Michelin yang mulai termakan usia
“Kalau di luar negeri, mobil ini sudah masuk museum karena memang melegenda di kancah balap internasional era 1990-an,” jelas Umar Abdullah, adik Avan yang ikut sibuk dalam proses restorasi.
Mesin Diremajakan
Tak hanya bodi, sasis dan kaki-kaki, mesin pun ikut diremajakan. Hanya saja mesin asli ZC DOHC andalan SB3 tak bisa lagi dipertahankan.
Mesin B16 dengan stroker kit 1.800 cc racikan Jun
Sebagai gantinya, dipilih mesin generasi anyar Honda B16 yang juga sudah dibuat ‘full spek’ lengkap dengan injektor elektronik serta engine control unit (ECU).
Menjadi unik lantaran besutan lawas ini mendapat dapur pacu terbilang anyar. Tetapi bukan berarti mobil lantas bisa dipakai untuk harian.
“Sesuai dengan roh-nya sebagai mobil balap, mesin B16 racikan Jun yang sekarang juga memang khusus untuk balap dengan stationer/idle kasar dan suara knalpot hingar bingar,” kelakar Umar saat mencoba menghidupkan mesin.
Tangki bensin ATL berkapasitas 90 liter menjadi bukti SB3 siap melahap belasan lap
Layaknya sebuah besutan touring, kabin terasa begitu lengang. Hanya terdapat sebuah jok, pemadam kebakaran (APAR) jadul dan roll cage aluminium khas Mugen. Tak ketinggalan hand brake lever, brake bias serta shifter aluminium asli Mugen.
Seandainya om Aswin yang duduk di mobil ini sekarang...
Editor | : |
KOMENTAR