Spion Rico diberi cover Union Jack khas Mini. Menjadikan tampilan lebih klasik dan eye catching
Itu pun dikarenakan sang ayah ingin bernostalgia, karena dahulunya sempat pakai Austin Mini Van sebagai mobil pribadinya.
Seiring berjalannya waktu, rasa ketagihan pun menggerogoti, dan akhirnya berpikir untuk upgrade ke Mini Cooper tipe S.
"Nah, pada saat proses pencarian Cooper S, ternyata ada yang menjual dengan tipe yang lebih top. Yaitu tipe John Cooper Works (JCW). Pilihan gue jatuh ke tipe itu," papar pria kelahiran 20 Juni 1987 ini.
Setelah dipinang, sentuhan awal yang dilakukan presiden dari Indonesia Mini Club ini, sebatas penambahan stiker bermotif kotak-kotak pada sisi fender.
Menular hingga penggunaan pelek BBS RS lingkar 17 inci. Yang dipadukan dengan lebar 8,5 inci untuk depan dan 10 inci untuk belakang.
Bagasi dijadikan tempat bersemayam komponen audio. Tetapi Rico tetap memikirkan jika membawa barang dengan jumlah banyak
Agar terlihat lebih mapak, suspensi bawaan pabrik dipensiunkan, dan langsung diganti posisinya oleh Boge Turbo untuk sokbreker.
"Jarak antara ban dan fender dalam kondisi standar itu sekitar 5 jari. Setelah menggunakan per Eibach Sportline, jadi amblas alias jari enggak bisa masuk lagi," canda penyuka diecast ini.
Saat itu, Rico merasakan ‘kesepian' menggunakan Cooper. Daerah Bekasi yang menjadi domisilinya, sangat jarang yang menggunakan mobil yang dikenalnya dari serial televisi Mr.Bean ini.
Pria kelahiran 24 November, 24 tahun silam ini akhirnya menemukan Enril, yang saat itu tergabung komunitas Speed Creed.
Padahal, sejak duduk di bangku SMP, penyuka olahraga basket ini telah mengidamkan kendaraan asal Inggris tersebut. Tetapi, apa boleh buat, saat umur 17 tahun baru memberanikan diri untuk request mobil pribadinya.
Setelah ditebusnya Mini Cooper S lansiran 2012 ini, Rico mulai melakukan sentuhan pada bagian mesin agar tenaga lebih maksimal.
Remapping ECU versi John Cooper Works menjadi strategi awal untuk meningkatkan performa. Didukung penggantian air filter K&N agar udara yang masuk menjadi lebih maksimal.
Selain itu, untuk saluran gas buang pun dibuat custom oleh anak pertama dari 3 bersaudara ini. Alhasil, tenaga yang semula hanya 184 dk, kali ini mampu mencapai 201 dk!
Ditambah, penggunaan pelek lansiran Enkei F1 berdiameter 17 inci dengan lebar 8 inci untuk depan, dan 9 inci pada bagian belakang. Bikin penampilannya kali ini lebih eye catching. (mobil.otomotifnet.com)
DATA MODIFIKASI :
Mesin JCW Tuning Kit, Intercooler ALTA, Pulley Oversized 2%, Pulley Supercharger 17% ALTA, Strut bar JCW, software EVOTECH Kaki-kaki Sokbreker BOGE Turbo, per Eibach Sportline, pelek BBS RS 17x8,5-10, ban Toyo DRB 205/45/R17, SPC Performance front camber, SPC Performance control arm, kampas rem EBC. Estimasi biaya modifikasi: Rp 65 juta.
Mini Cooper S 2012
Mesin Remapping ECU JCW, filter udara K&N, exhaust custom Eksterior Cover spion Union Jack Mini Audio Audio set Harman Kardon, Power monoblock Powerbass 2000 W, subwoofer Alpine SWX 1042d Kaki-kaki Pelek Enkei F1 17x8-9, per Intrax Estimasi biaya modifikasi: Rp 63 juta.
Editor | : |
KOMENTAR