Namun calon ayah ini punya pilihan lain. “Saya pilih Ken Style karena Nismo kurang cocok di mobil hitam,” senyumnya merinci kalau model yang ditawarkan tuner asal Jepang ini tidak terlalu kentara racing, namun ada unsur elegannya.
Adrian boleh dibilang jadi pemilik Juke yang pertama kali mengaplikasinya. Rumah modifikasi Inspire di Kedoya, Jakbar kebagian tugas untuk memasang paket body kit yang terdiri dari lip bumper depan dan belakang, side skirt serta wing. “Harusnya ada grilnya juga tapi saya enggak pakai karena kaku modelnya. Saya lebih suka bawaan gril standarnya,” selorohnya.
Mengimbangi dimensi roda yang membengkak, suspensi standar dilungsurkan. Seperangkat coilover BC Racing khusus Juke jadi penggantinya. “Pastinya lebih keras, tapi jauh lebih stabil,” ujar Adrian menyebut ketinggian bodi mampu tereduksi hingga 10 cm lebih rendah.
Beberapa parts pilihan Adrian seperti cold air intake SAG dan lightweight pulley juga menyumbang kinerja mesin yang lebih optimal. Sistem pembuangan pun dibenahi dengan HKS ES Premium Muffler.
ANDALAN ISTRI
“Yang paling susah modif Juke yaitu mencari part performance yang pas, produk universal sebenarnya masih bisa, tapi perfomanya kurang maksimal,” jelas anggota dewan pembina di klub Nissan Juke Indonesia Association ini.
Berhubung mobil masih kerap dipakai istrinya sebagai mobil operasional harian, maka ubahan kabin diarahkan minimalis.
Contoh trim pintu dan seluruh jok dibaluit ulang dengan materi kulit sintetis berwarna cokelat oleh gerai interior Vertue. Begitu juga tatanan audio di bagasi yang hanya menempatkan sebuah subwoofer 10 inci dan satu unit power amplifier.
Semua dikemas apik dalam tatanan boks berbalut bahan kulit. Sehingga masih menyisakan akses ke ruang ban cadangan dan tool kit. “Ini kaki-kakinya mau distandarin lagi karena istri lagi hamil,” senyumnya.
Selamat ya Sob! (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR