Delica tereksplor sepenuhnya di tanah Sumatera
Penasaran kenapa Delica disebut MPV dengan rasa SUV, paling kentara adalah desainnya yang boxy. Terlebih, gril model kotak-kotak beraksen krom, sepintas mengingatkan pada sosok Hummer, SUV asal Amerika. Butuh waktu beberapa saat untuk memahami desainnya, namun sebagai MPV, toh akan jauh lebih nyaman menikmati kabin dan interior Delica yang sangat lega.
Kemudian ground clearance yang tinggi. Menjulang 190 mm dari permukaan, jelas saja Delica bakal terlihat jangkung dari kompetitornya yang masih di kisaran 150 sampai 160 mm. Itupun masih dibantu profil ban yang paling tebal, berukuran 215/70R16. Alhasil, selain jarak sepatbor dan ban jadi jauh.
Makanya, begitu melihat area sekitar hotel banyak tanah kosong, langsung saja unit test drive dibawa. Buktinya, selama masih menempuh tanah kering yang agak keras. Delica masih tenang-tenang saja tuh, meski kerap menemui gundukan atau rintangan kecil. Pasti bakal lebih seru kalau versi 4WD masuk nih.
Nah, serunya kaki-kaki Delica. Walau jangkung, namun performa sistem suspensinya patut diacungi jempol. Diisi 4 orang, rute berkelok dari Pekanbaru hingga Lembah Harau yang penuh tikungan tajam. Tak membuat Delica punya body roll berlebih.
Memang, akan terasa lebih mual ketika duduk di bangku baris ketiga, tapi solusinya sangat mudah. Lepas head rest jok baris 2, rebahkan sandarannya hingga rata dengan bantalan jok baris 3, lalu nikmati perjalanan ala duduk di sofa keluarga.
Pun begitu, ketika OTOMOTIF yang mengemudi. Mau setir ditekuk seperti apa, Delica termasuk ‘nurut’ saja dan respon setir juga baik. Segenap fitur untuk menjaga kestabilan, seperti ASC (Active Stability Control) dan TC (Traction Control) bahkan membuat ban tak pernah bunyi walau sengaja dibikin slip di tikungan ekstrem. Bahkan OTOMOTIF sampai mematikan fitur ini untuk membuktikan apakah Delica bisa slip walau punya bodi jangkung.
Salah satu yang bisa di-improve Mitsubishi adalah peredam kabin, terutama di firewall. Saat harus berjibaku dengan jalan menanjak dan turunan ekstrem di jalur Kelok 9 hingga sepanjang jalan menuju Danau Singkarak, performa mesin 4J11 berkapasitas 1.998 cc memang masih mencukupi, walau pas-pasan. Namun suara raungan mesin masih terdengar di kabin.
Untuk mengendalikannya, OTOMOTIF lebih suka pakai paddle shift untuk naik atau turun gigi percepatan. Sebabnya, putaran mesin di posisi D terasa terlalu rendah, sementara begitu taruh di posisi DS, putaran mesin jadi meraung tinggi di atas 3.500 rpm. Menjaga torsi maksimal sebesar 191 Nm yang bekerja di putaran 4.200 rpm. • Rio
Tahan paddle shift sebelah kanan lebih dari 2 detik untuk mematikan fungsi transmisi manual
Handling dan suspensi yang baik bikin Delica tak terasa seperti MPV jangkung
Rebahkan jok baris kedua agar lebih nyaman. Sayang, antara sandaran dengan bantalan jok baris 2, terdapat jeda yang membuat kaki terasa menggantung
Berkat ground clearance paling tinggi di kelasnya, Delica masih asyik dibawa bergaul di trek tanah
Editor | : |
KOMENTAR