Test Drive Audi Q3 2.0 TFSI Quattro ini berawal dari kantor Audi Center di kawasan MT. Haryono, Jakarta. Lanjut keliling Jakarta dan daerah pinggiran sekitarnya untuk merasakan SUV mewah yang dijual Rp 935 juta OTR Jakarta. Bagaimana ceritanya?
Enteng Bisa, Berat Bisa
Perjalanan dari dealer Audi itu langsung menuju Kebon Jeruk, Jakbar lewat tol dalam kota. Di tol sempat kaget, ini setir kok enteng banget ya? Termasuk juga pedal gasnya. Sempat terbesit kalau lari kencang bisa bahaya nih, keentengan!
Tapi sejenak teringat keterangan dari Herry Noverino, Marketing & PR Asst Manager PT Garuda Mataram Motor selaku APM Audi, bahwa Q3 dilengkapi dengan fitur Drive Select. Ada 4 pilihan, yaitu Comfort, Dynamic, Auto dan Efficiency. Seperti apa bedanya?
Nah yang pertama dirasakan tadi ternyata karena pada setingan Comfort. Biar nyaman berkendara santai di jalanan macet, makanya setir enteng, gas ringan dan suspensi empuk. Ya walaupun enggak empuk banget, tetap sedikit kaku khas Audi.
Sambil melaju, pindah ke mode Dynamic. Caranya bisa memencet tombol di bawah head unit atau dari setir. Pada mode ini jauh lebih pas dengan gaya berkendara di tol, setir lebih kaku sesuai kecepatan, injakan pedal gas lebih berat, namun responsif, plus suspensi lebih kaku. Ngebut jadi enggak ragu deh, handling jadi mantap dan lincah.
Sudah makin pede (percaya diri, red), makanya enggak lagi ragu membejek gas. Wuih respon mesin maknyus banget! Maklum, kendati mesin yang diusung cuma 1.984 cc namun dijejali turbo, sehingga mampu menyemburkan tenaga sebesar 211 dk! Makin asyik karena tenaga maksimal itu keluar dengan rentang 5.000-6.200 rpm.
Torsinya juga ‘badak’ banget, 300 Nm dan tersedia dari 1.800 sampai 4.900 rpm. Pantas jika larinya selalu sesuai dengan dalamnya dorongan pedal gas, dan tahu-tahu jarum spidometer melesat jauh.
Grip Berlimpah
Performa makin menyenangkan karena Q3 dibekali transmisi 7 speed dual clutch S tronic. Dari data pengetesan pakai Racelogic terlihat, di posisi S, jauh lebih cepat dibanding saat pindah secara manual. Pada pengukuran 0-100 km/jam pakai S 8,2 detik, sementara pindah manual 8,7 detik.
Teknologi Quattro juga menunjang cepatnya akselerasi, karena grip roda maksimal. Walaupun pedal gas langsung dibejek sampai mentok lantai, spin hanya sedikit. Dan kendati ketemu jalan tanah atau basah, jadi tetap tenang tanpa takut slip.
Besarnya tenaga ternyata tak harus membuat mesin haus bahan bakar, kecuali untuk pemakaian dalam kota ya. Diajak jalan stop n go di Jakarta yang lebih banyak macet, tiap liter Pertamax rata-rata hanya bisa menempuh jarak 8 km. Sementara konstan 100 km/jam, bisa 15 km/lt. Sedang luar kota 12 km/lt.
Nah itu dia cerita singkat 3 hari bersama Q3. • Tim OTOMOTIF
Table: Tipe mesin: 4 silinder segaris direct fuel injection turbo Kapasitas: 1.984 cc Tenaga: 211 dk/5.000-6.200 rpm Torsi: 300 Nm/1.800-4.900 rpm Transmisi: 7 speed S tronic Rem: cakram Data test: 0-60 km/jam: 3,9 detik 0-100 km/jam: 8,2 detik 40-80 km/jam: 3,2 detik 0-200 m: 10,5 detik 0-402 m: 16,1 detik Konsumsi ( liter:kilometer): Dalam kota: 1:8 Luar kota: 1:12 Konstan 100 km/jam: 1:15
Mesin dengan turbo punya rentang tenaga yang luas, berisi di semua rpm
Drive Select, sesuaikan mobil dengan gaya berkendara pengemudinya
Kabin lapang banget, lega untuk penumpang depan dan belakang
Panoramic glass roof, bisa dibuka dan ada penutup biar panas enggak tembus
Lebih responsif pada posisi S dibanding pindah secara manual
Jok nyaman, audio 5.1 dan AC dual zone bikin betah di dalam kabin
Editor | : |
KOMENTAR