Nah sekarang lanjut ke ulasan first drive yang dilakukan di Sirkuit Tokachi, Obihiro, Hokaido, Jepang (20/8). Seperti apa?
Sesi tes dilakukan di 2 lintasan. Pertama di bagian utama sirkuit (Main Course), yang memungkinkan membejek gas hingga mentok. Kedua di samping dan sebagian sirkuit, yang dinamakan Jinba Ittai Course, untuk menyimulasikan kondisi jalan raya.
Main Course
Kendati yang disediakan di tiap lintasan hanya 1 unit, OTOMOTIF tak perlu antre, karena dapat urutan pertama dari 18 media Indonesia yang diundang PT. Mazda Motor Indonesia.
Setelah atur posisi duduk, langsung nyalakan mesin. Untuk menyalakan cukup pencet tombol Start/Stop di bawah kiri setir. Suara mesin terbilang senyap, peredaman kabin cukup bagus.
Unit yang tersedia tipe matik dengan teknologi Skyactiv-Drive, dengan fitur Sport dan ada paddle shift. Selain itu, untuk pasar Indonesia juga akan tersedia dengan transmisi manual (Skyactiv-MT), hanya saja saat tes, unit tak disediakan.
Lap pertama cukup posisi D, untuk mempelajari karakter mobil dan kondisi sirkuit yang dihiasi 10 tikungan dan sebagian besar 90°. Kesan pertama, handling mobil yang dibekali sasis dan bodi Skyactiv ini mantap, karena suspensi terbilang kaku. Hasilnya anteng saja walaupun melahap tikungan cukup kencang, enggak ada gejala limbung.
Akselerasi dari mesin yang mengusung teknologi Skyactiv-G (gasoline), tergolong responsif dan perpindahan giginya halus. Untuk Indonesia akan tersedia pilihan mesin bensin 1.500 cc bertenaga 115 PS@6.000 RPM dan torsi 148 Nm@4.000 RPM.
Hasilnya akselerasi jauh lebih cepat, karena perpindahan gigi otomatis terjadi pas redline, di kisaran 6.500 RPM. Diiringi pula dengan raungan mesin yang makin terdengar dari kabin. Pada mode Sport, engine brake juga lebih terasa saat deselerasi. Top speed yang diraih di 100 meter jelang tikungan pertama 160 kpj, dengan handling yang tetap stabil.
Mumpung dalam mode Sport, yang karakternya seolah mengajak kaki selalu menekan pedal gas sampai mentok, dicoba juga bejek habis gas walaupun di tikungan, hasilnya suara decitan ban jelas terdengar. Asyiknya, arah mobil tetap gampang dikoreksi.
Oh iya, kalau mode Sport belum puas, bisa pindah ke M sehingga bisa memainkan posisi gigi ala manual. Tinggal pakai paddle shift yang ada di balik kemudi atau dorong tuas transmisi ke depan dan belakang. •
Kelar di sirkuit utama, pengetesan pindah ke trek Jinba Ittai yang menyimulasikan kondisi jalan raya. Jinba Ittai adalah filosopi Mazda dalam merancang sebuah mobil, dalam bahasa Jepang artinya kesatuan antara kuda dan jokinya.
Bisa dianalogikan Mazda mendesain mobil yang bisa menyatu dengan driver-nya. “Jadi kalau naik Mazda, pengendara rasanya enggan turun, inginnya melakukan perjalanan lebih jauh,” terang Kengo Fukushima, Vehicle Development Division Mazda Motor Corporation.
Dari trek ini bisa dirasakan All New Mazda2 sigap melewati berbagai rintangan di jalan. Laju selalu sesuai dengan keinginan pengemudi, termasuk saat berakselerasi mendadak seperti kala akan menyalip atau beranjak dari posisi berhenti.
Arah terbilang sangat mudah dikontrol. Setir terasa ringan dan responsif. Berubah arah ke kanan-kiri secara cepat, mobil tetap stabil. Handling tentunya mantap, cuma redaman suspensi memang terasa cukup keras kalau ketemu jalan yang enggak rata.
Tertarik? Tunggu deh sebentar lagi. “Akan launching nanti kuartal ke-4 2014,” terang Astrid Ariani Wijana, Senior Marketing Manager PT MMI yang setia menemani selama di Jepang. Kemungkinan di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014.
Editor | : |
KOMENTAR