TURBOCHARGER
Masuk ke dalam Proton Exora Prime, yang merupakan varian tertinggi MPV asal Malaysia ini, rasa penasaran langsung terbayarkan. Kabin secara keseluruhan tampil lebih mewah dibanding generasi sebelumnya. Paduan warna yang dipakai terasa pas.
Masih seperti Exora tipe tertinggi generasi sebelumnya, tersedia monitor head unit yang mampu menampilkan beragam informasi seperti sistem navigasi serta kondisi bagian belakang mobil ketika tuas perseneling di pindahkan ke posisi R.
Pada unit test yang kami pakai, tampilan tersebut akan sedikit membuat pengemudi kagok, terlebih bagi yang tak biasa saat ingin parkir mundur. Pasalnya, keadaan yang hadir di monitor, posisinya terbalik dari sesungguhnya. Posisi kiri belakang mobil, terlihat ada di bagian kanan pada monitor.
Kenyamanan dan kemewahan kabin Exora Prime semakin bertambah, ketika menyaksikan seluruh bangku dan lingkar kemudi yang dibalut kulit. Bangku juga empuk dan ergonomis untuk dapat menopang tubuh.
Sayangnya, ada beberapa titik yang menurut OTOMOTIF kurang pas. Seperti posisi tuas wiper dan sein yang terbalik seperti mobil Eropa dan Amerika. Jarak tuas dengan lingkar kemudinya pun agak jauh sehingga sedikit menggangu saat ingin diaktifkan.
Masih ditambah penyetelan MID yang berbeda dari kebanyakan mobil yang beredar di Indonesia. Kecil memang namun akan tetap menjadi penilaian konsumen.
Setelah puas merasakan kabin, rasa penasaran kembali muncul ingin menjajal performa dapur pacu baru yang bernama CFE (Charged Fuel Effiency) dengan turbocharger.
Putar anak kunci, lalu berusaha untuk meluncurkan mobil warna absolute brown ini. Agak terkejut karena ternyata injakan pedal gas harus agak dalam supaya bisa menggerakkan mobil, pada sudah ada turbonya.
Meski demikian, pada putaran bawah sampai menengah, cukup mengesankan. Torsi sebesar 205 Nm sudah bisa dirasakan sejak putaran mesin 2.000 rpm. Sementara tenaga puncak 138 dk akan diraih ketika mesin berputar 5.000 rpm.
Makanya Exora cukup gesit berada di kepadatan lalu lintas. Sedangkan untuk akselerasi juga membaik dibanding generasi sebelumnya. Entakan tekanan turbo memang kurang bisa dirasakan karena unit rumah keong tak terlalu besar.
Perpaduan antara CVT dengan mesin turbo, pihak Proton mengharapkan terjadi efisiensi. Hal itu benar terjadi, sebab konsumsi bahan bakar tak terlalu jauh berbeda namun terjadi peningkatan di akselerasi.
Untuk handling, mobil yang didatangkan utuh dari Malaysia ini cukup baik. Dengan lingkar roda 16 inci menjamin mobil berkapasitas mesin 1.600 cc ini selalu mendapat traksi dan bantingan yang tergolong smooth.
Handling yang cukup baik tersebut berkat disematkannya teknologi yang telah dikembangkan Proton, yakni Proton Ride & Handling (Proton R&H). Efeknya cukup terasa. (mobil.otomotifnet.com)
Data Spesifikasi
Mesin : CFE 1600 cc turbo
Kompresi : 8.9:1
Tenaga Maksimum: 138 dk/5000 rpm
Torsi maksimum: 205 Nm/2000 rpm
Power steering: hidrolis
Suspensi depan & belakang: MacPherson dan Torsi beam
Rem depan dan belakang: cakram dan teromol
Lingkar roda: 16 inci
Dimensi
panjang x lebar x tinggi: 4592 x 1809 x 1691 mm
Wheelbass: 2730 mm
Radius putar: 5,4 m
Hasil Tas
Akselerasi (detik)
0-60 km/jam: 5,5
0-100 km/jam: 11,8
40-80 km/jam: 5,0
402 meter: 18,3
Konsumsi BBM (liter/km)
Dalam Kota: 1:7,7
Konstan: 1:12,98
Editor | : | billy |
KOMENTAR