Jakarta – Setelah puas bermain di lintasan offroad bersama Chevrolet Trailblazer versi 4x4, kini giliran Otomotifnet.com mencicip Trailblazer 4x2 yang hanya tersedia dalam mode manual 5-speed.
Trek yang disediakan berbeda dengan versi 4x4. Dimana jalur dibuat lebih pendek tanpa tanjakan dan turunan ekstrim. Toh demikian, disediakan trek lurus, serta kubangan dan gundukan untuk mengetahui kenyamanan dan sensasi tarikan mesin dari Trailblazer 4x2.
Sebagai catatan, Trailblazer 4x2 ini dilengkapi dengan mesin diesel commonrail turbocharger 2.5 liter dengan tenaga 150 dk dan torsi 350 Nm pada 2.000 rpm, atau sedikit lebih kecil ketimbang versi 4x4 yang menggendong mesin diesel 2.8 liter VGT berdaya 180 dk dan torsi 470 Nm di 2.000 rpm.
Dimulai dengan trek lurus, Trailblazer 4x2 langsung membuktikan ketangguhannya. Terasa tarikan di posisi gigi satu dan dua yang terbilang galak. Injak pedal gas sedikit, maka cukup menghempas kami ke jok semi bucket yang tertanam di baris depannya.
Selesai trek lurus, kami langsung disambut tikungan patah menuju kubangan. Dan setir Trailblazer 4x2 cukup ringan dan mudah dikendalikan. Bagi kami perpindahan gigi dan setelan kopling yang mudah, membuatnya nyaman untuk dipakai sebagai kendaraan adventure bersama keluarga, atau dibawa di perkotaan.
Langsung masuk kubangan, giliran ground clearance dan kenyamanan suspensi yang diuji. Pasalnya meski kubangan dalam kondisi kering, tetapi gundukan yang berada di tengahnya wajib membuat kami berhati-hati. Nah, dengan ground clearance mencapai 241 mm, Trailblazer 4x2 tak mengalami kendala nyangkut saat menerabas kubangan tersebut.
Suspensi Trailblazer 4x2 yang mengandalkan tipe independent double wishbone coil spring dengan twin tube gas charged di depan, serta 5 link coil twin tube gas charged cukup meredam guncangan di jalanan bergelombang dan gundukan. Meski ampuh, tapi pada jalanan bergelombang yang disediakan, tetap saja membuat kami berguncang layaknya mengendarai kuda.
Bisa dibilang, Trailblazer 4x2 ini merupakan versi ekonomis dari keluarga Trailblazer di Indonesia. Sebab dengan banderol Rp 360,8 juta, terpaut jauh dengan versi 4x4 nya yang dilepas Rp 578,8 juta. Konsekuensinya, pengguna hanya mendapat mesin lebih kecil, sistem penggerak dua roda, transmisi manual dan minusnya taburan fitur offroad. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR