Bagi pengguna mobil mungil seperti city car, situasi ini perlu diwaspadai. Bukan hanya kondisi mesin yang prima, tapi juga pemahaman terhadap karakter mobil. Termasuk soal ground clearance, titik terendah mobil yang berhadapan dengan permukaan jalan.
Ground clearance city car berkisar antara 140-170 mm. Kemampuannya melewati genangan, risiko dan efek yang dihadapi, salah satunya berkaitan dengan ground clearance. Apa saja yang mesti dijaga, siapa yang bakal ‘tenggelam’ duluan?
Daihatsu sirion, 150mm
“Tidak disarankan jalan terus bila genangan lebih dari 1 ban. Kalau sampai kena air intake dan air tersedot masuk bisa fatal, water hammer. Air yang terkompresi dalam mesin, bisa menyebabkan blok mesin pecah,” papar Ahmad Syaufi, Technical Departemen Head Astra Daihatsu Motor.
Kalau air sampai masuk kabin, risikonya bukan hanya bau. “Bisa wiring, ECU terganggu, korslet, lampu mati dan sebagainya,” lanjutnya.
Tes genangan di pabrik, menguji kebocoran sealant, bukan untuk melewati banjir. Dengan ground clearance 150 mm, genangan 10-20 cm masih cukup aman untuk Sirion. Tapi waspadai knalpot dan efek gelombang saat berpapasan kendaraan lain.
“Kedalaman bisa jadi 40 cm. Ground clearance Sirion lebih rendah dibanding SUV atau MPV, risikonya jadi lebih tinggi juga. Knalpot terendam tidak apa-apa, asal mesin tidak sampai mati. Gas buang kendaraan mencegah masuknya air,” jelas Syaufi.
Menurut Teddy Irawan, kemampuan March menghadapi genangan tidak jauh beda dengan Livina. Dengan postur kecil dan ground clearance 141 mm, bukan berarti March lebih rentan.
“Mirip sama Livina. Tapi saran saya, kalau bisa dihindari saja itu lebih baik. Ambil patokan dari kendaraan lain. Livina bisa, karena basic-nya sama,” lanjutnya Vice President Sales & Marketing Nissan Motor Indonesia ini.
Di pabrik sendiri, Teddy menyebut pengujian terhadap genangan hanya setengah ban, “Biasanya toleransi kita juga cuma segitu. Karena kalau lewat setengah ban terlalu lama, air juga akan masuk juga. Kalau kabin bau demek, kan jadi enggak sehat juga,” ujar Teddy.
Untuk city car, efek gelombang yang terjadi akibat kendaraan juga bisa berbahaya. Biasanya saat berpapasan, apalagi kalau kecepatan tinggi. “Tinggi genangan bisa jadi 2 kali lipat. Genangan air 20-30 cm, udah cukup dalam untuk bikin ombak yang membahayakan mesin city car,” katanya.
KIA Picanto, 145mm
City car sering diasumsikan ground clearance-nya pendek. Tapi kemampuan Picanto menghadapi banjir, tidak dilihat dari itu saja. “Patokannya sumbu roda. Makin besar diameter roda, makin tinggi ground clearance. Begitu juga sebaliknya. Dengan pelek standar 14 inci, jarak terendah Picanto dengan permukaan jalan sama seperti kendaraan lain dengan pelek yang sama,” ungkap Arifani Perbowo, Product Development Manager Kia Mobil Indonesia.
Arif cukup pede menghadapi genangan dengan Picanto. “Air sedengkul masih berani dilewati, karena posisi inlet Picanto cukup tinggi. Posisinya ada di sekitar pinggang orang dewasa (tinggi 150 cm),” lanjutnya.
Apalagi didukung desain istimewa knalpot Kia. “Ujungnya ke bawah. Ini mengantisipasi banjir. Air jadi lebih sulit masuk dibanding model yang rata,” kata Arif.
Ground clearance city car Suzuki terhitung cukup tinggi. Karimun Estilo 165 mm dan 170 mm untuk Suzuki Splash. “Yang terpenting air intake tidak sampai kemasukan air. Ini lebih rawan dibanding knalpot yang posisinya rendah,” terang Edi Darmawan, Deputi GM Marketing Suzuki 4W.
Karena, knalpot menghasilkan gas buang yang mendorong air keluar. Sebaliknya, air intake menyedot udara yang bisa menyebabkan masuknya air. Edi menyarankan batas maksimal genangan setengah ban. Kalau bisa knalpot jangan sampai terendam.
Dengan postur kecil dan ground clearance rendah, pertimbangkan juga kemampuan driver. “Kalau yang bawa jago, walau knalpot terendam, bisa selamat karena bisa menjaga tekanan gas. Kalau enggak, di tengah genangan mesin mobil mati, jadi masuk deh,” ujarnya.
Terjebak genangan? Kemudikan perlahan agar gerakan mobil tidak menimbulkan gelombang atau cipratan yang bisa masuk kompartemen mesin, gigi rendah, jaga tekanan gas tetap konstan.
Hyundai i10, 165mm
“Tiap mobil, di kolong-kolongnya pasti ada lubang yang bisa jadi jalan masuknya air. Walau air belum melewati ground clearance, bila terjadi riak atau gelombang selagi mobil jalan, air bisa masuk sampai di bawah karpet,” kata Rampai Surya Budhi.
Patokannya, jangan sampai lebih dalam dari side bemper. “Pada i10, air intake dan ECU posisinya ada di atas, di sekitar belakang lampu depan. Jadi dikira-kira aja dijaga area itu agar tetap kering. Tapi namanya banjir, kalau bisa dihindari, itu lebih baik,” ujar product planning PT Hyundai Mobil Indonesia ini.
Kalau terjebak genangan, jangan menggeber gas terlalu dalam. “Karena takut air masuk knalpot, lalu menginjak gas dalam-dalam. Padahal tekanan gas yang tinggi ini, mesin malah jadi menghisap udara lebih banyak. Air di sekitar mesin yang harusnya enggak masuk, malah jadi masuk karena intake bekerja ekstra." (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | Billy |
KOMENTAR