Varian yang baru diluncurkan minggu lalu di Indonesia ini dilengkapi dengan pelek alloy 16 inci. Lebih stylist, perangkat bodi kitnya juga dibuat sporty dengan penambahan ornamen di bumper depan belakang.
Selain itu transmisi automatic-nya juga memberikan tantangan setelah kemarin mencoba versi manual. Pasalnya, jalur yang dilalui dari Malaka menuju Putera Jaya disetting melintasi highway atau jalan TOL.
Seberapa responsif tarikannya jadi lebih terasa. Mengusung mesin yang sama yaitu 1.300 cc dengan 4 silinder segaris, All New Sirion automatic ini memiliki gear box dengan 4 percepatan.
Dipakai perlahan, perpindahan gigi lumayan halus meski terasa terlalu ringan di gigi satu sehingga terasa menyentak pada perpindahan gigi dari 1 ke 2. Tapi selebihnya lumayan nyaman.
Langkah kick down diambil ketika memaksa Sirion automatic ini ngebut, putaran mesin langsung teriak sampai 5.000 rpm. Meski akselerasinya tak terlalu cepat, tapi top speednya lumayan untuk mobil bermesin 1.300 cc.
Di jalanan TOL ke arah Putera Jaya yang relatif sepi, speedometer berhenti di kecepatan 160 km/jam. Bahkan rekan media lainnya dari OTOMOTIF Group yang juga ikut dalam test drive ini bisa mencapai 170 km/jam dengan versi manualnya.
Sekedar info tambahan, jalan bebas hambatan di negeri Jiran ini tergolong lengang. Sehingga lebih leluasa mencoba kecepatan maksimum. Tapi melakukan hal ini perlu dibarengi dengan konsentrasi dan kewaspadaan tinggi.
Sama seperti versi manual yang di coba hari Selasa lalu, suspensi yang mengutamakan kenyamanan sehingga disetting empuk membuat mobil kurang anteng di kecepatan tinggi.
Menariknya panel audio di tengah dashboard tetap mudah dilihat. Semua tombol audio yang dilengkapi dengan fasilitas USB dan bluethooth ini sengaja di rancang dengan tombol dan tulisan berukuran besar.
Panel speedometer dan takometernya pun demikian, sekali lirik semua informasi bisa terbaca. Kecuali panel berbentuk bulatan di tengah yang isinya informasi fuelmeter, karena 'nyelempil' jadi agak merepotkan dilihat ketika mobil melaju cepat.
Kesimpulannya, meski handling kurang stabil di kecepatan tinggi, tapi rasanya cukup nyaman di kecepatan normal. Setirnya yang ringan dan dimensinya yang tak terlalu besar cukup memudahkan manuver.
Terlebih ruang kabinnya yang lega lebih luas ketimbang kompetitornya seperti Suzuki Splash atau Nissan March. Aplikasi pelek 16 incinya juga membuat penampilannya sudah jauh lebih keren dari versi standar. Asik kan! (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR