Lintasan offroad ternyata juga tersedia di Alam Wisata Cimahi. Trek cukup menantang, terdiri dari permukaan tanah, rumput, bahkan bebatuan krikil, plus tanjakan berbukitnya yang membuat Otomotifnet.com sempat ragu-ragu, bisa gak nih ditaklukkan Komodo?
Makanya, yuk kita jawab. Sebelumnya, tentu menggunakan perlengkapan seperti helm dan juga jaket. Maklum, desain Komodo benar-benar liar dan terbuka, terdiri dari frame roll cage yang dibungkus fiber, tanpa pintu dan jendela.
Kursi dua tempat duduknya sudah berjenis semi bucket, dengan seatbelt 4 titik, nyaman untuk diduduki dan selonjoran kaki pun tidak mentok, sayangnya tidak ada footrest untuk menempatkan kaki kiri dengan nyaman. Akan lebih baik kalau kaki kiri diberi footrest, sehingga pijakannya jelas, tidak kemana-mana.
Sekarang, satu silinder berkapasitas 250 cc berpendingin air ini dinyalakan. Suara khas terdengar, garing, tidak seperti suara mobil, juga bukan seperti suara motor. Anehnya, getaran mesin yang diletakkan dibelakang kursi pengemudi tidak begitu terasa.
Sedikit terkejut ketika Otomotifnet.com menginjak pedal gas secara spontan. Responsif! Ya, sehingga butuh penyesuaian terlebih dahulu agar laju mobil tidak terlalu liar.
Rem cakram pada roda depan dan belakangnya juga cukup ampuh menahan laju mobil, sehingga sekarang sudah merasa percaya diri untuk menyiksa Komodo di lintasan offroad ini. Speed Offroad? Kenapa tidak!
Maka meluncurlah mobil dan membiarkan engine break tidak begitu bekerja menahan laju mobil saat melintasi jalan yang menurun, baru kemudian menaklukkan tikungan pertama tanpa menginjak pedal rem.
Setir yang terasa ringan, sehingga mudah mengarahkan moncong mobil, juga setingan suspensi yang presisi, dan traksi dari ke empat roda yang maksimal pada lintasan tanah, membuat Komodo tidak sulit untuk dikendalikan dalam menaklukkan tikungan.
Begitu juga ketika harus berhadapan dengan jalan bergelombang dan berbukit. Awalnya, secara psikologis, ketika hendak melintasi gundukan tanah atau batu, pasti kita mempersiapkan diri untuk menerima benturan.
Tapi itu tidak terjadi di Komodo! Suspensinya tidak bisa dibilang lembut atau keras, namun gundukan tanah tersebut dilindas tanpa meninggalkan guncangan yang berarti bagi pengemudi di dalam kabin. Mobil seperti berjalan di atas air!
Itu baru satu putaran, dan bisa dibayangkan putaran-putaran selanjutnya? Ya, Otomotifnet.com pun keasikkan untuk bermain-main dengan Komodo yang nurut saja mau diapakan, di gas pol, belok ekstrim, bahkan sliding dan menanjak, bisa!
Bahkan, di putaran terahir, ketika sudah benar-benar menyatu dengan mobil, kecepatan pun ditambah, mungkin melebihi batas yang direkomendasikan pabrikannya. Dan akibatnya? Mobil pun sampai terguling karena berbelok terlalu tajam dalam keadaan sliding sampai salah satu roda depan menabrak tebing lintasan.
Anehnya, meski serba terbuka, Komodo bisa memberikan keamanan pada pengemudi dan penumpangnya. Ketika terjadi benturan keras, tubuh pun tidak megalami guncangan dan lemparan, bahkan pergerakan kepala tidak liar dan tetap pada posisi yang aman.
Begitu juga ketika posisi mobil sudah terbalik, seatbelt 4 titiknya bekerja efektif menahan posisi badan, sehingga antara pengemudi dan penumpang sama sekali tidak saling bersentuhan!
Puas! Ya, itu yang dirasakan Otomotifnet.com setelah setengah harian menyiksa Komodo, bahkan sampai batasan terakhirnya untuk dikendalikan.
Spesifikasi Teknis Komodo
Mesin : 1 silinder 4 Stroke
Kapasitas : 250 cc
Tenaga Maksimal : 14 Hp
Torsi Maksimal : 17.6 Nm
Sistem Pendingin : Air
Transmisi : CVT Otomatis
Sistem Penggerak : 2 roda belakang dengan sproket
Kecepatan Maksimal : 60 Km/Jam
Rangka : Tubular
Sistem Kemudi : Rack & Pinion
Suspensi : Independent Double Wishbone Spring
Sistem Pengereman : Hidrolik Cakram
Ground Clearance : 300 mm
Wheelbase : 2000 mm
Panjang : 2650 mm
Lebar : 1750 mm
Tinggi : 1460 mm
Berat kosong : 320 Kg
Editor | : | billy |
KOMENTAR