Terlebih, spek yang dipakai adalah settingan terbaru Cruze WTCC dengan mesin anyar 1.600 cc turbo diesel yang akan dipakai buat musim kompetisi 2011. Bagaimana rasanya ya?
320 DK
Melahap dua lap Sirkuit Bira yang punya panjang 2,1 km sungguh luar biasa rasanya. Masuk tikungan pertama, rolling speed 130 km/jam dan trek sedikit menikung ke kiri masuk chicane di R2 dengan hanya turun di 110 km/jam.
Malah kecepatan di chicane berikutnya terpantau 130 km/jam kembali melalui dash logger di belakang setir pembalap kelahiran Altkirch, Perancis ini.
Chevy Cruze standar yang selama ini pernah dijajal tidak akan sanggup melahap tikungan segitu kencang. Mobil sangat balans dan suspensinya sangat mumpuni sehingga mampu menikung kencang dan masih bisa dikontrol dengan baik.
Mesin diesel turbo 1.600 cc memuntahkan 320dk
Selama tujuh minggu, Cruze WTCC dibangun pada 2009 silam dan menghabiskan dana sekitar 200 ribu Euro (sekitar Rp 2,6 milyar) per mobil. Cruze dibangun untuk menggantikan Chevy Cobalt yang berlaga pada musim kompetisi 2005-2008.
Lewat Cruze, tapak roda lebih lebar, mudah mendesain sayap belakang, sasis lebih kaku namun suspensi tetap optimal karena independen. Nah, buat tahun depan ubahan terbesar ada pada sektor dapur pacu.
"Suspensinya jauh lebih keras dari mobil standar dan punya banyak setelan pada camber dan toe. Pada dasarnya, kami masih memakai sasis dan suspensi yang sama dengan tahun lalu," tambah Christophe soal mobil yang pakai pelek 17 x 9 inci ini plus kaki-kaki KW Suspension.
Mesin yang disiapkan 1.600 cc, berkapasitas lebih kecil dari mesin bensin 2.000 cc tahun lalu. Namun dapur pacu diesel kini dilengkapi turbo dan intercooler yang mampu disetting lebih maksimal.
Dasbor berhias indikator dan tombol sederhana (kiri). Setting suspensi pakai Kw suspension (kanan).
Dipadu dengan girboks sequential 6 percepatan, untuk menghela mobil yang hanya berbobot 1.150 kg Cruze WTCC mampu meraih top speed 268 km/jam.
Punya tenaga lebih besar, tentu bikin Yvan lebih pede membenamkan pedal gas. Namun pria brewok ini tetap rendah hati mengingat tetap ada settingan yang perlu dilakukan. "Dengan tenaga besar, ban depan akan kerja lebih keras. Itu tantangannya," senyumnya. Wish you good luck for this season, Yvan! (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR