Lagi asyik-asyiknya libur Lebaran terus ada problem? Kalau kondisinya masih jauh dari bengkel terdekat dan mengalami masalah. Enggak harus frustasi duluan. Pasalnya ada beberapa problem yang penanganan sementaranya bisa dilakukan oleh pengemudi atau penumpang itu sendiri.
Tapi ini sifatnya hanya sementara ya, jangan dipakai selamanya. Artinya jangan sampai lupa untuk melakukan perbaikan saat sudah bertemu bengkel. Beberapa hal kalau dibiarkan, malah buat perjalanan kurang safety.
Nah mumpung belum berangkat, enggak ada salahnya intip ‘contekan’ berikut kalau sampai apes di jalan. Siapa tahu masih bisa ditangani sendiri kan. Have a safe trip ya... • (otomotifnet.com)
Kopling Blong
Kalau lagi jalan di kecepatan yang tidak terlalu tinggi, misal 30 km/jam, lalu jarum putaran mesin nangkring di atas 3 ribu rpm. Padahal di kecepatan yang sama, biasanya maksimal di 2 ribu rpm. Bisa jadi ada masalah pada kopling nih.
Penanda lainnya untuk urusan kampas kopling, adanya bau gosong yang tercium di kabin. Biasanya saat kontur jalan menanjak, bau ini paling sering muncul. Dalam kondisi yang masih tidak terlalu parah, perjalanan masih bisa dilanjutkan bahkan sampai 100 km. Tapi jangan lalu ditunda-tunda untuk segera melakukan penggantian kampas kopling.
Saat kampas kopling transmisi manual dirasa sudah mulai bermasalah, maka solusi daruratnya adalah dengan mengubah cara mengemudi. Kalau biasanya kaki doyan menginjak di pedal kopling, kalau sudah terasa seperti ini, maka hal itu harus dihentikan. “Injakan pada pedal gas, juga harus lebih lembut dan jangan sering mengentak. Santai saja,” papar Oki lagi. •
Rem Ngempos
Umur pakai mobil yang sudah 10-15 tahun, rasanya besar kemungkinan rem kurang pakem. Biasanya masalah rem ngempos yang terjadi. Tandanya saat pedal rem sudah diinjak, tapi kampas rem terasa enggak mau menjepit cakram. “Penyebabnya bisa karena ada masalah di kaliper atau ada kebocoran pada slang rem,” ungkap Luckas Dwinanda dari Engine+ Motorsport di Sunter, Jakut.
Khusus masalah kebocoran pada slang rem, bisa dideteksi sejak dini. Caranya enggak perlu pakai buka kap mesin, cukup lihat saja ban depan bagian dalam. Kalau memang ada kebocoran, maka pada ban depan terdapat rembesan cairan. Selain ngempos, juga ada bunyi-bunyian yang timbul dan bisa bikin masalah pada pengereman.
Akibat dari kotoran yang sudah tebal atau habis menerjang banjir misalnya, jika dibiarkan bisa bikin macet piston. Di saat sudah dalam perjalanan kalau rem ngempos atau timbul bunyi, maka harus banyak memanfaatkan rem tangan untuk pengereman. Makin minim memanfaatkan rem utama yang bermasalah, makin baik. Dari pada malah menyengsarakan perjalanan.
Untuk yang sudah mengaplikasi sistem ABS, enggak ada jalan lain yang harus ditempuh. Selain dengan segera bawa ke bengkel terdekat. •
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR