Jakarta - Anda yang memiliki bayi di usia 0 sampai 12 bulan? Jika hendak dibawa berpergian jauh sebaiknya kenali pola tidurnya. Sebab pola tidur mereka berbeda dibandingkan orang dewasa. “Pada usia 0 sampai 3 bulan di usia tersebut balita memiliki rentan waktu tidur cukup lama,
17 hingga 18 jam dalam sehari pada minggu-minggu pertama kelahiran,” buka Wiwin Triwinarti, dokter spesialis anak di Klinik Yadika, Harapan Jaya, Bekasi Utara. Lebih lanjut diterangkan lagi olehnya bahwa setiap anak akan punya ritme jam tidur yang berbeda seiring usianya. Orang tua mesti paham juga dinamika tidur ini.
Gunakan krim anti ruam akibat pemakaian popok
BEDA SIANG, BEDA MALAM
Terdapat beberapa perbedaan jam tidur anak baik malam dan siang hari melalui pendekatan usiannya, sebagai berikut: Usia 1 bulan waktu tidur malam bayi adalah 8 jam setengah, sedangkan di siang hari berubah frekuensi tidur menjadi 7 jam sehingga total waktu tidurnya adalah 15 jam setengah.
Usia 3 bulan waktu tidur malam butuh rentang waktu tidur 10 jam, sedangkan di siang hari berubah frekuensi tidur menjadi 5 jam sehingga total waktu tidurnya adalah 15 jam. Usia 6 bulan waktu tidur malam yang dibutuhkan adalah 11 jam, dan di siang hari berubah frekuensi tidur menjadi 3 jam 25 menit sehingga total waktu tidurnya adalah 14 jam 25 menit.
Usia 8 bulan waktu tidur malam mereka adalah 11 jam dan pada Siang hari berubah frekuensi tidur menjadi 3 jam sehingga total waktu waktu tidurnya adalah 14 jam. Usia 12 bulan waktu tidur malamnya adalah 11 jam 25 menit dan pada siang hari berubah frekuensi tidur menjadi 2 jam 50 menit, sehingga total waktu tidurnya adalah 13 jam 75 menit.
Ritme tidur anak harus dikenali sejak dini
JAM AKTIF
Selain mengenal jam tidur anak, perlu diketahui juga hal penting lain yaitu mengenai jam aktif anak balita, yang kerap kali tiba pada malam hari. Biasanya mereka terbangun di sekitaran pukul 00:00, 02:00, sampai 04:00. Di setiap sesi itu mereka akan terbangun untuk kemudian aktif.
Namun bisa saja itu berubah karena sejumlah faktor. Bisa saja karena suhu lingkungannya, kondisi tubuh anak sampai pada gangguan lain seperti suara bising. Bukan tidak mungkin juga mereka di siang hari terlihat pasif tetapi ketika malam tiba berubah jadi aktif. Jika menangis maka bisa jadi balita tengah lapar atau haus sehingga perlu diberi asupan yang memadai agar tidak rewel.
SIAPKAN KEBUTUHAN
Karena berpotensi terjadi aktifitas yang berubah-ubah karena kondisi di sepanjang perjalanan, orang tua perlu menyiapkan beberapa kebutuhan. “Pakaian pengganti secukupnya disarankan pakaian yang mudah menyerap, selain itu selalu sedia popok beserta krim untuk mengatasi ruam popok, tisu basah khusus bayi untuk membersihkan area-area vitalnya, botol susu steril 250 ml beserta susu formula (jika balita tidak mengkonsumsi ASI),” saran dokter ramah ini.
“Catatan penting tidak perlu obat-obatan khusus karena usia 0-12 bulan belum dianjurkan mengkonsumsi obat, terkecuali dalam kondisi tertentu seperti demam bisa diberikan paracetamol khusus balita dengan dosis yang ditentukan,” wantinya lagi.
Satu lagi, anak-anak di bawah umur rentan dengan perubahan suhu. Dokter dengan nama panggilan Owie ini kasih saran agar memakai, paling tidak, minyak kayu putih atau telon guna menjaga kehangatan tubuh. Selain juga agar terhindar dari gigitan nyamuk. Supaya terhindar dari sengatan sinar mentari, siapkan juga krim pelindung khusus buat seusia mereka. •(otomotifnet.com)
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR