Jakarta - Oli transmisi otomatis sering membuat pemilik kendaraan bingung menentukan pilihan mana yang cocok. Terlebih jika pabrikan mengeluarkan banyak versi ATF (Automatic Transmission Fluid) seperti Nissan. Cara paling gampang tentunya membawa kendaraan ke bengkel resmi, karena pastinya sangat tahu ATF mana yang sesuai pada setiap kendaraan Nissan.
Setidaknya ada 7 tipe oli transmisi otomatis keluaran Nissan. Termasuk 2 jenis oli transmisi CVT (Continously Variable Transmission). Tetapi yang beredar di Indonesia hanya 5 tipe ATF. Yuk simak bahasannya satu per satu. •
Matic D
Oli ini merupakan oli yang pertama dari seluruh line-up ATF Nissan. Tipe D terbuat dari bahan minyak bumi kategori ashless yang diformulasikan untuk ATF dengan kadar zinc rendah. Abu atau ash di dalam ATF dapat menyebabkan perubahan respon friksi.
Sedangkan zinc dapat melekat pada garis-garis kopling yang akan menyebabkan kopling slip dan rusak. Matic D mempunyai persamaan dengan Dexron III. “Serupa tapi tidak sama. Bisa dipakai tapi tidak sesempurna Matic D,” ujar Arifin dari Warung Oli Pasar Mobil Kemayoran, Jakpus.
Matic J
Seiring perkembangan teknologi, tentunya ATF juga berkembang. Tipe J dibuat khusus untuk kendaraan Nissan tertentu. Seperti Fairlady 350Z, Infinity G35 dan lain-lain. Nissan mengambil langkah pengamanan agar pemilik kendaraan tidak sembarangan mengganti ATF sendiri, tanpa membaca buku manual ataupun konsultasi dengan bengkel resmi.
Contohnya pada Fairlady 350Z, lubang dipstick ATF ditutup dengan baut, sedangkan pada Infiniti G35 tidak ditemukan adanya dipstick sama sekali. Namun sekarang ini untuk penggunaan oli transmisi otomatis, Matic J sudah digantikan dengan Matic S. Akan tetapi Matic J tetap digunakan untuk bagian transfer case.
Matic S
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya. Jika membeli ATF Matic J dari bengkel resmi Nissan atau Infiniti, dan akan diberikan Matic S. Jangan khawatir, pihak bengkel tidak salah memberikan oli. “Sangat aman untuk menggunakan Matic S pada transmisi otomatis yang membutuhkan Matic J,” terang Hendrawan, Kepala Bengkel Nissan Puri Indah, Jakbar.
Namun jika untuk bagian transfer case, sebaiknya lihat buku manual terlebih dahulu. Oh iya ATF Matic S harus digunakan pada kendaraan Nissan dengan girbok otomatis 7 percepatan.
Matic K
Jenis ATF ini sangat spesifik dan baru dikeluarkan pada tahun 2004. Sampai saat ini belum ada oli aftermarket yang sesuai dengan spesifikasi Matic K. Dengan kata lain, jangan sekali-kali mengganti dengan ATF S ataupun merek pabrikan oli lainnya. Pasti transmisi otomatis akan rusak dengan cepat jika salah spesifikasi.
Matic W
Oli spesial ini hanya diperuntukan buat Nissan Altima Hybrid yang sudah mengadopsi eCVT, tentunya tidak dijual di Indonesia. Matic W tidak boleh terkontaminasi dengan embun jadi harus tertutup rapat dengan wadah ber-seal seperti minyak rem.
CVT Fluid NS-2 dan NS-3
Tentunya ATF ini juga tergolong spesial. Salah menggunakan ATF, dijamin kendaraan tidak bisa dijalankan walaupun hanya keliling komplek rumah. Alhasil harus mengganti girboks ataupun overhaul jika terjadi. .
Khusus untuk NS-2 dan NS-3 tidak dapat dibeli di toko-toko spare parts atau toko penjual oli, hanya tersedia di bengkel resmi dikarenakan harus melewati prosedur CVTF deterioration date yang membutuhkan Nissan Consult (semacam engine diagnostic tool).
“Nominal pada deterioration date jika menunjukan angka 210000 atau lebih, maka harus dilakukan penggantian oli CVT. Setelah itu angka tersebut di-reset kembali ke angka 0. Angka ini bukan menunjukan jarak tempuh ataupun engine hour. Namun pengkalkulasian dari software yang juga turut memperhitungkan cara berkendara,” ujar Hendrawan.
Jenis Oli Matic Tipe Kendaraan
Matic D X-Trail T30
Serena C24
Grand Livina L10
Cefiro A33
Murano Z50
Frontier D22
Teana J31
Evalia M20
March K12
Latio C11
Matic J atau S March K13
Elgrand E51
Frontier Navara D40
CVT NS-2 Murano Z51
X-Trail T31
Teana J32
Juke F15
Elgrand E52
CVT NS-3 Grand Livina L11
X-Trail T32
Serena C26
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR