“Gunanya roll fender sebenarnya untuk mempertahankan bentuk orisinal, tetapi tetap bisa dipasang pelek yang berspek agresif,” buka Daned, pemilik bengkel Raja Roll Fender di Jl. Cempaka V, Bintaro, Jaksel. Kalau dulu sempat ngetren wide body, tapi ada konsekuensinya.
“Kerugian wide body adalah ketika fender sudah melar, bakal susah kalau ingin balik lagi ke standar,” tambah pria berbadan tinggi ini. Kerapihan roll fender juga ditentukan dari basic body masing-masing. “Biasanya kalau kondisi fender sudah keropos, enggak akan bagus hasilnya. Bisa-bisa malah jadi keriting,” ujar Sayidin, mekanik Raja Roll Fender.
Keuntungan dari roll fender adalah reinforcement pada sepatbor tidak hilang. Kalau misalnya bibir fender digerinda, kekuatannya pasti berkurang, bahkan bisa robek kalau terbentur ban atau bibir pelek.
Biasanya, kendala yang ditemukan pada kendaraan keluaran Jepang sekarang, misal Toyota Agya, Daihatsu Ayla atau Honda Mobilio. Mesti lebih teliti saat mengerjakan agar bibir fender tidak penyok. Soalnya pelat yang tipis dan sambungannya yang hanya di-sealent. Rata-rata pengerjaan mobil Jepang makan waktu 2-3 jam untuk keempat fender.
Sementara untuk besutan Eropa, kendala yang ditemukan justru karena pelat bibir fender sangat tebal dan susah dilipat. Maka dari itu waktu yang dibutuhkan lebih lama, berkisar 3 sampai 4 jam. “Khususnya untuk Volvo, pelat dalam fendernya sangat tebal dan keras untuk ditekuk,” tambah pria murah senyum tersebut.
Nah, kalau mau roll fender, pastinya mesti menyesuaikan dulu dengan spesifikasi pelek yang bakal dipakai. Jangan sampai sudah keburu roll fender, begitu pasang pelek ternyata malah kegedean atau sebaliknya. Contoh saja, saat OTOMOTIF mendatangi bengkel tersebut, pas ada BMW E34 yang akan memasang pelek diameter 18 inci dengan lebar 9,5 inci.
Langsung lihat deh nih caranya. • (otomotifnet.com)
Begitu selesai, pasti hasilnya lebih rapi dan mulus. Mau pasang pelek gede, enggak masalah lagi deh.
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR