Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Modifikasi Aliran VIP? Kenali Sebelum Adopsi

Otomotifnet - Rabu, 4 Februari 2015 | 12:05 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

Kenali Sebelum Adopsi


Jakarta
- Cukup banyak aliran modifikasi yang bisa diadopsi oleh penggila modifikasi. Salah satunya VIP. "Aliran ini mengacu ke Jepang, tapi mobil-mobilnya tidak melulu dari Jepang," sebut I. Gede Suhendra, inisiator komunitas Indo VIP dan VIP Car Indonesia (VCI).

Dalam aliran VIP di Indonesia terbagi lagi menjadi beberapa kategori tergantung dari mobilnya. Ada yang dinamakan VIP Car, Wagonis, K-VIP serta VIP Style. Meski terbagi-terbagi, tapi tema utamanya cukup seragam.

"Sebenarnya, untuk VIP ini dulu sudah banyak diadopsi dengan penggunaan motif-motif seperti kulit buaya, Damd, Swarowsky. Tapi untuk saat ini di Indonesia sudah mulai dibikin light. Tidak terlalu bertabur pernik," tambah Yudho Handadi, sebagai inisiator di bidang K-VIP.

Nah, supaya tidak salah kamar, kedua insiator ini berbagi metodenya. •(otomotifnet.com)

No caption
No credit
No caption


Kategori Mobil

"Bisa masuk dalam kategori VIP Car yaitu sedan premium dan bongsor. Kapasitas mesin di atas 3.000 cc dengan penggerak roda belakang," sebut Gede. Masuk dalam kategori ini seperti Lexus, Toyota Crown Royal Saloon, Jaguar, BMW seri 7, Mercedes-Benz S-Class atau Nissan President.

Sementara itu, Wagonis diisi oleh jenis MPV atau Van premium. Seperti Nissan Serena, Toyota Alphard, Nissan Elgrand, Mazda Biante dan Mitsubishi Grandis. Menurut Gede, Wagonis di Indonesia tidak terlalu dibatasi. Karena masih banyak dipakai untuk keluarga.

Termasuk dalam K-VIP sendiri, "Mobil berbasis K-Car dan kapasitas mesin tidak lebih dari 1.000 cc. Di Jepang sendiri juga seperti ini," jelas Yudho. Masuk dalam kategori ini Suzuki Karimun Wagon R, Kia Picanto, Hyundai Atoz.

Lalu bagaimana selain kategori di atas? Seperti Toyota Kijang Innova, Camry, Honda Accord atau Mazda6. Padahal cukup banyak yang dandan ala VIP. Itu semua tetap ditampung dan masuk dalam ‘kelas' VIP Style.

Pelek

Sebisa mungkin terlihat sangat besar jika terpasang. Untuk pengguna K-Car bisa adopsi ukuran 16-17 inci. Bahkan Yudho pakai ukuran 18 inci. "Lebih baik pakai pelek yang branded dan sesuai dengan lekuk bodi. Hindari pelek-pelek yang punya motif sport," tambah pria berkacamata ini. Supaya terlihat semakin besar, bisa pilih motif pelek yang agak tertutup.

Sedangkan untuk Wagonis dan VIP disarankan oleh Gede pakai pelek minimal 18 inci dengan lebar paling tidak 9,5 inci. "Kalau ukuran 18 inci sebaiknya yang 3 pieces dan celong. Untuk 19 inci bisa celong dan 20 inci ke atas, tidak perlu terlalu celong tapi senada dengan bodi," sebut pengguna Toyota Crown Royal Saloon keluaran 2001 ini.

Disarankan oleh Gede, jika menggunakan pelek ukuran 18 inci, bisa pilih dengan motif batang yang tegas. Sementara itu, dengan ukuran 19 inci, pemilihannya masih dengan model batang dalam jumlah banyak. Lebih dari 20 inci, bisa pakai yang sedikit lebih terbuka. Nuansa atau aksen krom pada pelek sebaiknya juga ditonjolkan. Kesan VIP juga hadir dari ornamen yang berkilau.



Body Kit

Untuk K-Car, "Sebaiknya pakai body kit yang agak ‘gondrong'. Supaya tampil lebih pendek dan tidak timpang dengan pelek besar," jelas Yudho. Sementara itu di golongan VIP Car dan Wagonis relatif lebih bebas.

Bahkan terkadang cukup hanya dipasang body kit add on sudah tampil layaknya VIP. Terpenting yakni kesesuaian antara tarikan garis bodi dengan body kit. Jangan sampai bertabrakan. Paling mudahnya, jangan terlalu banyak ornamen lekukan sebab untuk yang punya bodi bongsor justru akan aneh.

"Jika berukuran besar, maka body kit cukup yang sederhana saja. Tapi kalau kecil, bisa yang tebal. Intinya untuk menonjolkan kepribadian dari penggemar VIP tersebut," jelas William Harjanto, modifikator W7 Carsmetic.

Pilihan tuner sebagai inspirasi, mesti disesuaikan selera pemilik. Yang pasti, tuner seperti Carlsson, Hamman, Alpina, Wald atau lainnya bisa juga diaplikasi. Terpenting, jangan sampai ‘tabrakan’.

Suspensi

Dandanan VIP kerap terlihat pendek, ceper dan celup. Ini tidak menjadi keharusan, tapi memang akan terlihat lebih ‘manis'. Tidak harus tampil dengan camber gila-gilaan, misal sampai minus 5. Tampil sedikit celup, asal pas dengan bodi dan pelek juga masih diterima.

Untuk aplikasi suspensinya sendiri ada beragam. Bisa tetap mengadopsi sistem statis, coilover dan air suspension. Dalam hal pemilihan, lebih baik ditimbang keuntungan dan kerugiannya.

Yudho yang menggunakan suspensi statis di Suzuki Karimun Wagon R menyebut kenyamanan agak sedikit berkurang. "Kalau bertemu jalan keriting atau sangat bergelombang, mobil jadi kurang nyaman. Sebab itu harus rajin mencari padanan untuk mengganti per standar supaya bantingan tetap baik," jelasnya.

Sedangkan untuk suspensi udara, sifatnya lebih fleksibel. Pelek bisa sangat celup dan mobil bisa benar-benar rata dengan aspal. Namun ini hanya untuk aplikasi show atau saat kumpul-kumpul saja.• (otomotifnet.com)


Editor : Otomotifnet

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

yt-1 in left right search line play fb gp tw wa