Banyak unsur kimia yang tidak bersahabat dengan kesehatan
Jakarta - Pada sebuah mobil banyak terdapat unsur kimia yang memiliki tugasnya masing-masing. Namanya bahan kimia, tentu memiliki dampak negatif jika terpapar pada manusia secara berlebihan. Berbagai penyakit bisa ditimbulkan jika zat kimia tersebut masuk ke dalam tubuh, memang penyakitnya tidak langsung terasa, tapi akan terakumulasi dalam jangka waktu panjang. Parahnya, bisa juga berisiko mengakibatkan kematian. Sakitnya tuh di sini!
Ada beberapa bagian mobil yang patut diwaspadai bahayanya. “Bahaya yang paling serius untuk manusia yaitu asap knalpot mobil, efeknya bisa langsung mematikan seketika,” beber Broto Cahyadi, Kepala Bengkel Tunas Toyota Tangerang. Agar lebih jelas mari kita bahas satu persatu. (otomotifnet.com)
Asap Knalpot
Di dalam asap knalpot mobil mengandung unsur kimia CO atau karbon monoksida, HC, CO2 dan Nox. Zat ini bisa masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernafasan. Banyak efek jika sudah terhirup, seperti pusing, risiko penyakit kanker dan yang terberat yaitu kematian secara mendadak.
Untuk mengantisipasinya jangan menyalakan mesin atau memanaskan mobil dalam ruang tertutup, khususnya jika ada di dalam garasi. Sebaiknya buka pintu garasi atau keluarkan dulu mobil ke tempat terbuka untuk mengurangi risiko paparan asap knalpot serta agar ada sirkulasi udara.
Uap Bensin
Banyak unsur kimia yang terdapat dalam bensin, seperti heptana, isooktana, siklopentana, etil benzena, senyawa hidrokarbon dan lainnya. Semua zat kimia tersebut tidak bersahabat bagi manusia, baik sesudah maupun sebelum bensin digunakan. “Bensin biasanya masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (pernafasan) dan akan menjadi senyawa xenobiotika yang berbahaya dalam tubuh,” ungkap Mila Tejamaya S.Si., MOHS, salah satu dosen yang mengajar tentang toksikologi di Universitas Indonesia.
Risiko yang ditimbulkan dari menghirup uap bensin yaitu pusing, kanker darah, kerusakan sistem syaraf dan bisa juga mengakibatkan kematian mendadak jika pajanannya dalam konsentrasi tinggi. Untuk mengurangi risikonya bisa dengan menggunakan masker.
AC
Air conditioner (AC) memang dapat membantu mengurangi hawa panas, tetapi jika tidak dirawat secara baik dan benar juga berpotensi menjadi sumber penyakit. Dianjurkan juga melakukan perawatan secara berkala sistem AC setiap beberapa bulan sekali. Seperti pembersihan kondensor, evaporator dan lainnya untuk menjamin kualitas sirkulasi udara yang dihasilkan tetap bagus.
Gejala-gejala kondisi AC yang menurun diantaranya seperti tidak dingin lagi dan ada bau kurang sedap dari hembusan AC. Bahaya yang ditimbulkan misalnya seperti debu yang dapat terhirup, risiko penyakit pernafasan ringan seperti batuk dan influenza. Meski bahayanya tidak terlalu berat, tapi kenyamanan berkendara pasti berkurang.
Aki
Sumber kelistrikan pada mobil ini juga memiliki bahaya tersendiri, khususnya jika masih menggunakan aki tipe basah. Sumber bahaya yang ditimbulkan berasal dari air aki itu sendiri yang mengandung unsur kimia H2SO4 dan asam sulfat.
Jika uap air aki terhirup risiko yang bisa ditimbulkan yaitu iritasi pada hidung dan tenggorokan. Kalau air aki terkena kulit bisa berisiko luka mirip seperti luka bakar, penanganannya harus cepat dibilas air bersih jika terkena. Lalu bisa menimbulkan kebutaan jika uap atau air aki terkena mata.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR