Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Rem Bagel dan Piringan Bergelombang

Jumat, 21 Maret 2014 | 17:30 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

Jakarta - Ketika menginjak pedal rem, pada telapak kaki terasa seperti didorong-dorong, sehingga tidak berani menekan lebih dalam. Lebih menyebalkan lagi, saat dikemacetan, tenaga kaki kala menekan pedal rem harus ekstra keras.


Gejala di atas menandakan kondisi rem sudah kurang bagus. Inilah faktor penyebabnya.



REM BAGEL (KERAS)

Problem yang satu ini sedikit berbeda. Tidak mengayun atau nyeplos (jeblos) saat diinjak melainkan tenaga pada kaki justru harus berlebihan.

No caption
No credit
No caption

Ini bisa disebabkan karena pressure atau tekanan minyak di jalur pipa rem tidak maksimal. “Lazim disebut angin palsu,” jelas David Ahie. Padahal, kinerja rem sangat bergantung pada tekanan minyak rem di master dan kaliper.

Bila di dalam jalur pipa rem menyusup udara sedikit saja, pressure akan tertahan sehingga tekanan dari master atas, tak bisa menekan piston di kaliper dengan maksimal. Itu sebabnya, rem baru bekerja normal ketika kaki menginjak rem dengan sekuat tenaga.

Memang masih bisa mengerem, tapi pedal akan sangat berat. Kondisi ini bisa dikatakan berbahaya. Solusinya, “Lakukan pengurasan minyak rem untuk memastikan kualitasnya masih prima,” jelas Ahie lagi. Sekaligus menghalau udara dan air yang terkontaminasi dengan minyak rem.

Setelah terisi minyak rem baru, lakukan proses ‘buang angin’ pada keempat roda untuk memastikan seluruh udara terbuang keluar 100%.


2). DISC BRAKE BERGELOMBANG

Namanya juga disc brake alias piringan cakram, pastinya memiliki permukaan yang rata saban kali bergesekan dengan brake pads atau kampas rem.

Pada kondisi tertentu, misal terdapat benda asing di kampas atau kualitas kampas yang kurang baik, akan mengikis piringan cakram secara tidak merata. Akibatnya permukaan disc brake akan bergelombang.


Indikasinya bisa dirasakan saat kaki menginjak pedal rem. Pedal akan terasa mengayun. Mau tak mau, permukaan cakram harus dibuat rata kembali dengan cara dibubut.

“Harus dilihat batas toleransinya, kalau masih tebal, bisa langsung bubut di tempat atau dilepas untuk dibawa ke tukang bubut,” ujar Novi lagi. Biayanya sekitar Rp 150 ribu/roda. Tetapi kalau piringan cakram sudah tipis, harus diganti yang baru. Harganya bervariasi, tergantung dari kualitas, vendor dan merek mobilnya. Start from Rp 275 ribu sampai Rp 1,5 juta/buah.


Editor :

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa