Misalnya antara frekuensi 2.5 KHz – 20 KHz atau 3 KHz – 20 KHz terlihat di grafik frekuensi lurus atau rata. Poin lainnya, jika didengar telinga, suaranya terdengar jernih, nyaring, jelas, tidak muffled (bindeng) dan tidak harsh (kasar).
Menurut Wahyu Tanuwidjaja, instalatur Audioworkshops, Sunter, Jakarta Utara, tweeter bagus itu low distorsi atau minim gangguan. Hal lainnya, tweeter harus memiliki rentang respons frekuensi lebar, contoh 1 KHz – 20 KHz.
Lainnya, “Punya transient respon cepat (kecepatan bergerak dari titik 0 ke maksimum, semakin cepat semakin baik),” ungkap Wahyu. Lalu sensitivitas tinggi, paling tidak 91dB. Sensitivitas sendiri memiliki makna tingkat kekerasan suara yang menjadi acuan awal. Misalnya, sensitivitas 91dB/w. Artinya, speker tersebut pada jarak 1 meter, dengan daya 1 Watt menghasilkan suara 91 dB.(mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR