otomotifnet.com - Toyota Astra Motor sampai digugat pemilik Toyota Fortuner tidak hanya sekali, tapi dua kali, karena airbag gagal mengembang saat kecelakaan. Nah, sebelum menyimpulkan, perlu mengetahui kondisi apa saja yang menyebabkan airbag mengembang atau tidak.
SRS Airbag pada Toyota Fortuner akan mengembang pada benturan yang melebihi ambang batas yang ditentukan. Toyota mengukur tingkat kekuatan benturan sebanding dengan kecelakaan dari depan dengan kecepatan 20-30 km/jam terhadap benda yang tidak bergerak atau berubah bentuk.
Ingat ya, benda yang tidak bergerak atau tidak berubah bentuk. Namun, kecepatan bisa lebih tinggi dari 20-30 km/jam untuk mengaktifkan airbag, kalau yang ditabrak benda bergerak atau berubah bentuk saat terkena benturan, seperti mobil yang sedang diparkir dan rambu lalu-lintas.
"Dan tergantung pada jenis kecelakaan, jika memungkinkan hanya pretensioner sabuk keselamatan yang akan aktif," ujar Dadi Hendriadi, GM Technical Service TAM.
Jika mobil terlibat dalam kecelakaan beruntun, pretensioner akan aktif pada kecelakaan pertama, tetapi akan tidak aktif untuk yang kedua atau kecelakaan berikutnya. Nah, kalau pretensioner telah diaktifkan, lampu peringatan SRS akan menyala. Dalam kasus tersebut, sabuk keselamatan tidak dapat digunakan lagi dan harus diganti.
Airbag masih mungkin mengembang kalau menabrak pinggiran jalan, trotoar jalan atau permukaan yang keras. Jatuh atau lompat ke dalam jurang dan mendarat keras atau kendaraan terjatuh.
Tapi SRS airbag depan umumnya tidak dirancang untuk mengembang bila kendaraan terlibat kecelakaan dari samping atau belakang, atau bila terguling. Tabrakan depan di kecepatan rendah juga tidak membuat airbag mengembang. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR