Dasar dari teknologi ini sebenarnya sama dengan sistem hybrid lain yang mengandalkan kombinasi mesin bensin konvensional. Bedanya, bukan motor listrik yang kini diandalkan, melainkan kompresor udara dan tenaga hidraulik.
Ada tiga mode yang dapat dioperasikan pada hybrid udara. Diantaranya mode bensin, udara dan kombinasi.
Pada mode bensin. Sistem akan bekerja layaknya mobil biasa yang hanya mengandalkan mesin bensin tiga silinder. Mode berkendara ini cocok dipakai di kecepatan lebih dari 70 km/jam, atau saat melintas di jalan bebas hambatan.
Kemudian ada mode udara (air mode) yang mengandalkan sistem hidrolik yang bersumber dari tabung udara di bawah dek mobil. Energi hidrolis dari tekanan udara kemudian dipakai untuk menggerakan motor pada as roda depan. Mode ini cocok dipakai untuk berjalan dikecepatan kurang dari 70 km/jam.
Terakhir, adalah mode kombinasi yang menggabungkan sistem penggerak mesin bensin dan hidrolik dari tabung udara. Citroen mengklaim jika mode ini dapat memiliki performa yang lebih baik saat berakselerasi dengan tetap memiliki efisiensi bahan bakar optimal.
Keunggulan lain yang ditawarkan hybrid udara terletak pada aplikasinya yang tak menggunakan baterai dan diklaim tak akan mengganggu kapasitas interior meski memiliki tabung besar. Selain itu, efisiensi bbm yang dikonsumsi hanya 3 liter tiap 100 km.
Rencananya, teknologi canggih ini akan ditampilkan pada mobil C3 VTi 82 prototype dengan rencana produksi massal di tahun 2016. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR