Hal ini disampaikan oleh Ketua Gaikindo, Jongkie D Sugiarto. “Kenaikan harga BBM merupakan hal yang harus diterima dan tidak bisa dihindari saat ini. Dan tiap kenaikan harga BBM pasti mempengaruhi penurunan penjualan mobil seperti tahun 2005 silam,” ungkapnya saat dihubungi Otomotifnet.com pada Kamis (18/4).
“Mudah-mudahan efeknya tak terlalu signifikan dan jangka waktu penyesuaian karena kenaikan BBM tak terlalu lama,” jelas Jongkie.
Selain itu, dirinya masih menyatakan optimisme jika tahun ini pasar Indonesia masih dapat menyerap angka penjualan mobil sebesar 1,1 juta unit seperti tahun lalu.
“Kami masih optimis penjualan akan stabil karena income perkapita masyarakat Indonesia yang telah mencapai 3.800 Dollar Amerika. Serta didukung pertumbuhan ekonomi dan suku bunga sebesar 5,75 persen yang stabil membuat pasar mobil tetap berjalan,” tutupnya.
Penjualan mobil di Indonesia tahun 2012 memang boleh dibilang fenomenal dengan mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah. Ada 1.116.230 unit mobil habis terjual sepanjang tahun lalu.
Angka penjualan terbesar disumbang Toyota Avanza yang masih menjadi mobil paling laris dengan 192.146 unit. Pun begitu segmen MPV secara keseluruhan tetap mobil yang paling diminati masyarakat Indonesia.
Paling menarik, segmen mobil pickup bisa menembus urutan 5 besar, sebagaimana ditunjukkan Suzuki Carry MT PU, yang terjual sebanyak 43.926 unit, begitu juga dengan Gran Max PU yang terjual 37.948 unit di peringkat lima. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR