Dibekali mesin berkapasitas 1.400 cc yang bandel dan minim perawatan, menjadi salah satu andalannya. Berhubung usia mobil sudah lebih dari 20 tahun, ada beberapa komponen yang harus diperhatikan.
“Sektor kaki-kaki tak terlalu banyak bermasalah, cukup perhatikan kinerja balljoint dan rumah setir,” jelas Dayat, owner Karya Per di Pondok Bambu, Jaktim.
Indikasi kalau rumah setir sudah kena yaitu saat setir dibelokkan terasa keras, sedangkan kalau masih bagus enteng diputar. Jika rumah setir ini sudah kena, mau tak mau harus diganti baru dan partnya tergolong susah di pasaran.
Sementara itu untuk bagian bodi, masih bisa dibilang kokoh. “Perhatikan beberapa bagian yang rawan keropos, misalnya di bagian bawah fender mobil, karena bentuknya menampung air,” tutur Uha, spesialis body repair di wilayah Jatibening, Bekasi.
Harga di pasaran mobkas cukup terjangkau, sekitar Rp 20 juta hingga Rp 35 juta tergantung kondisi mobil.
1. Cukup nyaman untuk kendaraan sekelas ‘80an
2. Ragam indikator tidak termakan zaman
3. Spare part cukup terjangkau
1. Perlu ekstra perhatian pada balljoint dan rumah setir
2. Tampilan dasbor dan doortrim sudah banyak yang harus diperbaiki
3. Biasanya bodi sudah dempulan
4. Perhatikan karet-karet pintu
5. Telusuri bagian keropos dan berkarat
Menakar Biaya Servis
Namanya mobil tua, pasti cukup banyak minta jajan. Misalnya perbaikan di sektor kaki-kaki, biaya perbaikan balljoint berkisar Rp 150 ribu tiap unit. Lalu jika rumah setir harus diganti baru, perkiraan harga sekitar Rp 1 juta hingga 2 jutaan.
Untuk mereparasi bodi agar kembali mulus, biayanya sekitar Rp 2 juta sampai Rp 3 jutaan. Itu termasuk membenahi bagian yang keropos dan mengecat ulang full body. Sedangkan untuk mesin, kalau kondisinya masih sehat cukup ditune up, biayanya sekitar Rp 200 ribu hingga Rp 400 ribu, belum termasuk spare part.
(mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | Billy |
KOMENTAR