Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Pick Up Menyumbang Penjualan Terbesar

billy - Senin, 25 Juni 2012 | 07:02 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption
 
JAKARTA - Salah satu indikasi terjadinya pertumbuhan ekonomi di Tanah Air, ditunjukkan dari meningkatnya permintaan terhadap kendaraan niaga, seperti jenis pick up yang ternyata banyak menyumbang kontribusi pada angka penjualan dari setiap pengagennya.

Beberapa di antaranya yang sampai saat ini masih tetap eksis di jalur kendaraan komersial seperti Suzuki, Mitsubishi dan Daihatsu. Produsen berlambang S secara konsisten memproduksi varian Carry Futura dengan pilihan mesin 1.500 cc, serta Mega Carry yang basisnya mengambil dari APV pick up.

Mitsubishi juga tetap melenggang di pasar otomotif segmen niaga lewat dua varian pick up andalannya, T120SS dan L300. Menurut Jerry Amran, Public Relation PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), agen pemegang merek kendaraan Mitsubishi di Tanah Air, sampai saat ini KTB masih memproduksi dan mempertahankan kedua model tadi. Sementara pemain besar lain seperti Daihatsu, menggelontor tipe Gran Max pick up dengan dua pilihan mesin, 1.300 cc dan 1.500 cc.

SENSITIF
Mobil jenis pick up memang ditujukan buat mendukung kebutuhan bisnis dari mereka yang berkecimpung di bidangnya masing-masing. Menurut Edi Darmawan, Head of Marketing Suzuki 4W-Brand 1 PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), APM kendaraan Suzuki di Tanah Air, konsumen terbesar untuk mobil jenis pick up berasal dari kalangan wirausaha atau entrepreneur termasuk perusahaan.

Berangkat dari kondisi bahwa mobil pick up menjadi andalan para pebisnis, otomatis karakter pasarnya jelas berbeda jika dibandingkan dengan segmen passanger car (mobil pribadi). "Karakter pasarnya jauh berbeda dengan kendaraan penumpang. Karena sifat kendaraan ini merupakan kendaraan bisnis dan kendaraan angkut barang," kata Jerry menambahkan.

Segmen mobil pick up lebih mengutamakan fungsi dan kegunaan segmen niaga mereka lebih mementingkan fungsi dan kegunaan (utilitas). Sedangkan pasar di kelas mobil penumpang (passanger car), kerap mengutamakan unsur style termasuk tren yang sedang terjadi.


Bukan berarti pasar di segmen mobil pick up tak menemui kendala dalam intervensi ke calon pembeli. Menurut Edi, market di kelas ini umumnya lebih sensitif pada harga (price sensitive).

Jerry pun sependapat dengan Edi, yang menyebutkan bahwa segmen mobil niaga terutama pick up, kerap tersandung masalah harga jual dan faktor kurs suku bunga leasing yang sifatnya masih fluktuatif di Indonesia. "Karena secara mayoritas, 80 persen konsumen mobil pikap membeli unit secara kredit dengan memanfaatkan leasing," ungkap Jerry.

Namun begitu, tingkat permintaan terhadap mobil jenis pick up, sangat berperan menyumbang pendapatan tiap tahunnya. Semisal Mitsubishi. Menurut Jerry, dari total penjualan seluruh varian mobil berlambang tiga berlian ini, jenis pick up (T-120SS & L300) menyumbang kontribusi sekitar 30 persen lebih. Sementara Suzuki, sepanjang 2011 lalu mampu menyumbang kontribusi sebesar 40 persen lebih dari total keseluruhan unit baru mobil Suzuki.

Untuk mencermati persaingan di kelas pick up low, bisa disimak pada tabel berikut. (mobil.otomotifnet.com)

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa