Oli Castrol, Petronas, contoh pelumas yang sudah mengerek harga duluan. Begitu pula Total, yang Maret kemarin naik untuk ketiga kalinya. Market leader yakni Fastron atau Prima XP juga tak mau ketinggalan tentunya. Permintaan tertinggi masih didominasi oli lokal baru diikuti 5 besar pelumas impor yakni Shell, Castrol, Total, Motul dan Mobil1. Pilihan konsumen juga mulai bergeser dari produk 10-30W dan 5-30W ke 0-30W karena diasumsikan bisa menghemat bahan bakar.
Namun begitu, akhir-akhir ini pasar oli dirasa Tjahja kurang begitu bergairah. Alasannya karena beberapa Agen Pemegang Merek (APM) sudah punya oli sendiri, seperti Toyota, Nissan, Honda, Suzuki. “Apalagi dibilang jika pakai oli aftermarket bisa menggugurkan garansi,” sahutnya.
Begitu pula harga ban sudah merangkak naik sejak awal tahun. “Bridgestone yang sudah 2 tahun enggak naik harga, kemarin langsung naik sekitar 10%,” sahut Wely, dari Tifa Ban, di kawasan Meruya, Jakbar. Contohnya model 195/70/R14 semula Rp 650.000 kini jadi Rp 725.000. Dunlop juga sudah mengoreksi sekitar 6%. Misal ukuran 185/70/R14 dari harga Rp 490.000 naik jadi Rp 535.000.
Merek lainnya seperti Goodyear, Achilles, Accelera, GT Radial, hingga sekarang memang belum memberikan price list baru, namun bukan berarti ke depannya anteng-anteng saja. Sebab ditambahkan Wely, pihak Toyo sudah wanti-wanti akan mengatrol harganya sekitar 4%-5%. Jika sudah begini pastinya akan berdampak domino. Satu naik, semua pasti ikutan, tak peduli harga BBM yang batal dinaikkan. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR