Imbas dari harga BBM dan nilai Rupiah yang tidak menentu
Jakarta - Kenaikan harga komponen fast moving seperti aki dan ban sudah tidak bisa dihindari lagi. Salah satu penyebabnya adalah kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu, membuat biaya pengiriman barang meningkat dan imbasnya harga komponen tersebut mengalami kenaikan.
Ban impor paling terasa kenaikannya akibat melemahnya rupiah
“Untuk semua ban lokal dan impor seperti Achilles, Bridgestone, Michelin, Dunlop, dan Yokohama untuk semua tipe sudah naik sebesar 5-15 % semenjak Februari 2015. Pertengahan Februari naiknya perlahan, dan puncaknya kemarin saat BBM naik,” jelas Medi selaku staf marketing Metropolitan Ban, Jl Margonda Raya di Depok.
Kenaikan harga aki di toko dipengaruhi oleh biaya pengiriman
Sebagai contoh Bridgestone Ecopia ring 14 biasanya satu ban dibandrol Rp 789 ribu, sekarang dijual Rp 805 ribu. Kemudian Dunlop ring 15 juga naik dari harga Rp 781 ribu, sekarang 812 ribu. Lalu ban asal Korea Selatan, merek Hankook ukuran 195/50 ring 16 yang tadinya Rp 550 ribu sekarang naik menjadi 650 ribu. Dan ban lokal Achiles 205/45 ring 17 naik dari Rp 550 ribu menjadi Rp 650 ribu.
Daya beli terhadap aki sedang melemah, jadi sebagian produsen aki menahan untuk menaikan harga
Kenaikan juga dialami oleh penjual ban impor seperti Autostyle di Sunter, Jakut. ”Untuk ban impor seperti Pirelli mengalami kenaikan 3–10 persen. Misalkan, Pirelli ukuran 225/55 ring 16 yang dahulu dijual Rp 1,2 sekarang dibandrol Rp 1,5 juta. Jadi tidak ada diskon untuk harga ban karena kenaikan ini.” jelas Amin Sutiono yang owner dari Autostyle.
Masih menurut Amin kenaikan harga ban disebabkan oleh dua faktor yang waktunya hampir bersamaan. Yaitu melemahnya tukar Rupiah terhadap Dolar, jadi kita beli barang mengikuti harga Dolar. Dan harga BBM yang cenderung tidak stabil, jadi harga jual ban pun tidak bisa ditetapkan selama beberapa bulan ke depan.
“Kalau pun ada diskon itu stok lama seperti tahun pembuatan 2012–2013. Tetapi ban stok lama ini juga jarang diminati oleh konsumen, karena ban salah satu alat keselamatan utama kendaraan jadi konsumen selalu menginginkan ban produksi terbaru,” tambah Medi.
Selain itu harga aki juga mengalami kenaikan seperti di gerai Shop and Drive, di bilangan Iskandar Muda, Jaksel,” Sebenarnya sudah lama semenjak tahun lalu harga aki naik seperti merek GS type NS60 45 ampere seharga Rp 760 ribu menjadi Rp 874 ribu, GS NS60 Hybrid 45 ampere Rp 630 ribu naik Rp 692 ribu.
Kenaikan harga berbeda jumlahnya tergantung tipe dan amper dari aki,” jelas Andika karyawan Shop and Drive ini. “Kenaikan harga aki sebenarnya tidak terlalu tinggi sekitar Rp 20–100 ribu tergantung jenis aki dan merek. Konsumen terkadang kaget ada kenaikan ini, karena pembelian aki dilakukan minimal setiap satu tahun sekali.
Misalkan tahun lalu belinya Rp 150 ribu sekarang menjadi Rp 230 ribu, wajar karena rentang satu tahun itu cukup lama dan biaya pengiriman yang cukup mempengaruhi aki naik,” jelas Jimmy sebagai pemilik Istana Accu di Jl Raya Arteri Kelapa Dua, Jakbar.
Sedangkan menurut Edwin Surjaditradja, Departement Head Battery PT Astra Otopart Tbk,"Harusnya kenaikan aki sudah terjadi tahun ini tetapi kita masih tahan, karena kalau dilihat dari pasar daya beli konsumen sedang melemah. Kalau ditambah dengan kenaikan harga di tahun ini maka pasar aki tambah lesu," jelas Edwin yang menangani produk aki merek GS ini.
Harga tawar–menawar juga sering terjadi antara pedagang dan pembeli,”Kalau menawar sudah biasa tapi hasil tawar menawar itu tidak cukup jauh harganya turun. Paling kita kasih turun Rp 5-15 ribu, karena aki untung cukup tipis tidak seperti komponen lain.
Tetapi aki itu komponen yang penting di motor dan mobil, jadi naik atau tidak aki pasti dibeli dan penjualan juga tetap sehari laku terjual 4–7 aki,” imbuh Jimmy lagi. Sedangkan ban walaupun harga naik tetapi penjualan tetap stabil, "Karena ban merupakan komponen fast moving yang harus diganti bila sudah habis, hitungan dalam satu hari terdapat 2-6 paket ban yang terjual, yang satu peket terdisi dari empat pasang ban. Sedangkan ban yang paling laris ukuran 185/65/15 milik Toyota Avanza, Honda Mobilio, atau Suzuki Ertiga,” tutup Medi. • (otomotifnet.com)
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR