Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Mulai Hari Ini SPBU di Jakarta Pusat Stop Penjualan Solar Bersubsidi!

Dimas Pradopo - Jumat, 1 Agustus 2014 | 07:52 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

Jakarta - Terhitung  pukul 00.00 WIB  malam tadi atau 1 Agustus 2014 dini hari, seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berada di wilayah Jakarta Pusat tidak lagi menjual bahan bakar minyak (BBM) solar bersubsidi. Artinya masyarakat di wilayah Jakarta Pusat tidak akan mendapatkan lagi bahan bakar solar bersubsidi seharga Rp 5.500, melainkan jadi Rp 12.800.

“Bahan bakar solar yang mulai kita jual per 1 Agustus ini adalah jenis bahan bakar Bio Solar yang sebelumnya di harga Rp 5.500. Namun kini harganya menjadi Rp 12.800 per liternya," jelas Andi Ardiansyah, Kepala SPBU Coco Cikini 31.103.03, Jakarta Pusat. Hal ini sesuai arahan Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) yang sudah berkoordinasi dengan pihak PT Pertamina.

No caption
No credit
No caption

Petugas SPBU mulai mengganti nama bio solar dengan solar non subsidi dengan harga Rp 12.800

Setidaknya ada tiga kebijakan yang akan dilakukan Pemerintah untuk mengurangi konsumsi BBM bersubsidi dalam waktu dekat. Yaitu pembatasan jam operasional penjualan BBM subsidi di SPBU dari pukul 08.00-18.00 khusus untuk penjualan solar terutama daerah rawan penyalahgunaan solar subsidi. Lalu yang kedua adalah peniadaan penjualan premium di jalan bebas hambatan dan yang terakhir adalah peniadaan solar subsidi di seluruh SPBU di Jakarta Pusat.

Kebijakan ini diambil untuk mengantisipasi habisnya kuota BBM bersubsidi 2014 sebelum akhir tahun. Dengan pola konsumsi seperti saat ini, PT Pertamina memperkirakan solar bersubsidi akan habis pada 30 November 2014 dan premium habis 19 Desember 2014.

Hasil pantauan OTOMOTIFNET tadi malam, setelah pukul 00.00 Wib, pihak pengelola SPBU mengubah angka yang tertera pada mesin pengisian bahan bakar solar menjadi Rp 12.800 serta mengganti label Bio Solar dengan BBM Non Subsidi. Diakui oleh Andi, pembelian minyak solar subsidi dan Pertamina Dex selama ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan jenis bahan bakar lainnya termasuk BBM premium.

Konsumen Lari ke Jakarta Selatan dan Timur
Penghapusan subsidi bahan bakar solar ini dirasakan sangat mengejutkan dan cukup memberatkan bagi pemilik kendaraan yang tinggal di Jakarta Pusat. “Jika harus membeli solar dengan harga segitu saya pribadi sudah pasti tidak mau,” jelas Sukardi warga Jl. Gunung Sahari, Jakpus.

Pasalnya, dirinya yang hanya pengusaha ayam potong berskala kecil sangat keberatan sekali jika mobil untuk mengantar ayam potongnya diisi bahan bakar dengan harga lebih dari 2 kali lipat dari biasanya. “Nantinya akan berimbas pada harga jual ayam potong itu sendiri,” tegasnya.

Untuk menyiasatinya, Ia mengaku secara terang–terangan akan mengisi bahan bakar di SPBU wilayah lain, seperti Jakarta Selatan atau Jakarta Timur. Hal senada pun dilontarkan oleh beberapa pemilik kendaraan yang berdomisili di Jakpus serta kendaraan umum Kopaja dan Metro Mini saat di wawancarai tadi malam di SPBU 10.603 Gunung Sahari, Jakpus.  (mobil.otomotifnet.com) 


Editor : Dimas Pradopo

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa