Barcelona - MotoGP Seri 7 di Catalunya ada yang menarik berkaitan dengan insiden M. Fadli & Jakkrit Sawangswat. Pembalap juara wajib melaporkan jika hendak melakukan selebrasi. Mungkin masih ada kaitannya sehingga perlu diatur ketat perihal selebrasi kemenangan di MotoGP.
Masih ingat di kelas 250 cc musim 2008 yang berlangsung di sirkuit Sepang (Malaysia). Mendiang Marco Simoncelli, saat itu, menobatkan diri sebagai juara dunia GP 250. Saking senangnya, di lupa mengenakan kembali helmnya mengitari sirkuit. Efeknya, SuperSic saat itu dikenai peringatan keras dan denda atas perilaku mengabaikan keamanan dan keselamatan.
Nah sejak era MotoGP mengusung kembali mesin 1.000 cc, pihak FIM dan Dorna lebih ketat lagi menetapkan aturan terkait selebrasi kemenangan. Pembalap tak dibolehkan seenaknya melakukan selebrasi tanpa melaporkan kepada pihak terkait.
Tidak melarang sama sekali, melainkan diatur sedemikian rupa agar saat selebrasi yang dilakukan pembalap mendapat pengawalan dan penjaga dari pihak marshal atas nama keamanan dan keselamatan.
Bahkan terhitung GP Catalunya aturan wajib lapor dulu jika ingin melakukan selebrasi kemenangan. Jika tidak dan tetap melakukan akan mendapat sanksi dari race direction.
Selain itu bagi fanatikan pembalap MotoGP juga tak boleh ikut memeriahka selebrasi pembalap dengan memaksa masuk lintasan dan juga dilarang keras membawa atau menyalakan petasan.
Aturan tambahan yang diberlakukan di GP Catalunya cukup beralasan mengingat sirkuit ini mampu menampung hingga 104.000 penonton. Bisa dibayangkan jika seperempat penonton itu mengidolakan salah seorang joki dan merayakan kemenangan. Bakal semrawut jika tak diberlakukan aturan yang tegas. (otosport.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR