"Kupikir balap akan seperti Assen, tapi kulihat trek mengering cepat sekali. Aku sudah pada batas antara pakai ban slick atau tetap pakai ban basah," ujar Marquez.
"Lalu kulihat Bradl pakai ban slick dan mungkin itu adalah opsi terbaik, tapi strategiku adalah hanya mencontek Dani dan Valentino karena mereka adalah musuh utamaku di klasemen. Mereka pakai ban basah, aku ikut saja. Pada warm-up lap, mereka masuk pit, aku ikut juga!" bebernya.
"Start seperti motocross, semua orang rapat, siku ketemu sikut. Bagus, tapi agak bahaya juga karena kupikir semua rider ketika mengerem, rem karbon tak bisa menghentikan motor. Ini mungkin yang paling bahaya, pada tikungan pertama. Ini juga mungkin tampak aneh di TV, tapi setelah itu bagus saja," tambah MM93.
Hebatnya, sebelum lomba ternyata Marquez sempat sakit. Ditambah kecelakaan yang dialaminya pada hari Jumat, menambah berat perjuangannya meraih kemenangan.
"Akhir pekan ini aku kurang bertenaga karena pada Rabu aku demam. Tinggi banget. Lalu aku minum antibiotik, setelah dua kali minum badan terasa capek. Sebelum balap saja terasa capek, tapi setelah naik motor aku lupa dan bisa balap 100%,” ungkapnya.
“Paruh musim pertama ini sempurna untukku karena aku menang setiap seri dan pada kualifikasi, aku hampir selalu di depan. Aku sangat senang dengan pekerjaan ini, dan juga tim. Mereka sangat membantuku, terutama pada beberapa seri pertama karena aku datang tanpa tes pramusim."
Marquez pun bisa menghadapi liburan tengah musim dengan tenang, meski harus hadapi sesi tes di Brno.
"Liburan tengah musim jadi agak pendek karena ada tes Brno, tapi akan penting buat balap karena perlu membuat setting dasar dan juga mencoba beberapa hal di motor. Pada sirkuit itu, akan selalu bisa dapat data test yang bagus. Lalu paling tidak ada libur seminggu sebelum Indianapolis." (otosport.co.id)
Editor | : |
KOMENTAR