Hongaria – Pembalap tim Red Bull, Daniil Kvyat mampu finish di podium runner-up, padahal tim menganggapnya ia mengalami masalah ketika sebelum lomba diadakan seremoni menghormati Jules Bianchi yang meninggal pekan lalu.
Menurut bos tim, Christian Horner, saat mengheningkan cipta selama satu menit yang emosional itu, Kvyat begitu terharu. Mengakibatkan pembalap berusia 21 tahun itu mengalami sejumlah masalah dan butuh waktu untuk mengatasinya.
“Saya menyaksikan dia sejak awal dan Anda bisa lihat acara mengenang Jules menyebabkan cukup banyak masalah. Dia cukup emosional ketika memasuki mobilnya,” kata Horner.
Menurutnya, sejumlah pembalap terharu mengenang mantan pembalap tim Marussia (sekarang Manor) yang meninggal setelah koma sejak kecelakaan di GP Jepang, Oktober 2014.
“Khususnya Danny. Saya pikir itu membuatnya terngiang selama beberapa lap saat berlomba. Tetapi itu penghargaan yang tepat untuk Jules,” lanjutnya.
Di lap awal, Kvyat yang start dari posisi 7, menguci kedua roda depan mobilnya di tikungan pertama yang menyebabkan getaran besar, kemudian terjebak di belakang pembalap Force India, Nico Hulkenberg.
Kvyat dinilai mengabaikan instruksi tim untuk membiarkan rekan setimnya, Daniel Ricciardo melewatinya. Ricciardo yang start dari utuan 4, sempat tertahan akibat senggolan dengan Valtteri Bottas (Williams) di tikungan pertama.
Kvyat pun terus melanjutkan lomba dan mencetak prestasi terbaik dalam kariernya di tahun keduanya di F1. Ia mendedikasikan finish keduanya ini untuk Bianchi. “Kami kehilangan seorang yang luar biasa, hati dan pikiran kami untuknya dan keluarganya,” tuturnya usai lomba. (otosport.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR