Trek tergenang air, Alonso nekad pakai ban intermediate
Eropa - Kecelakaan yang menimpa pembalap Marussia Jules Bianchi saat lomba di trek licin F1 Jepang di sirkuit Suzuka (3 Oktober), telah memberi perkembangan keselamatan bagi para pembalap. Selain soal safety car, juga dibicarakan masalah ban keti di F1 Rusia lalu.
Para pembalap senior meminta kepada FIA untuk mempertimbangkan kembali pemakaian ban intermediate dan ada penggantinya. Di antaranya Sebastian Vettel yang berbicara tentang performa ban basah dalam pertemuan antar pembalap di Sochi Autodrom.
Bianchi mengalami kecelakaan lantaran pembalap Perancis itu diperkirakan menggunakan ban intermediate (menengah). Sementara pembalap lain sudah menukarkan dengan jenis basah (wet).
Diakui oleh Vettel, ban intermediate lebih baik kinerjanya dibandingkan dengan jenis basah. Makanya, pembalap cenderung bertahan ketika sudah dipasangi intermediate, sekalipun kondisi lintasan sudah menuntut ban basah.
"Ini jelas harus terus didorong, tidak hanya setelah Jepang. Saat ini ban ekstrem memiliki kembangan yang sangat sempit dan intermediate lebih cepat," komentar Vettel.
Lewis Hamilton sepakat kalau kinerja ban basah harus ditingkatkan. "Bukan rahasia bahwa mereka bukan ban basah terbesar yang saya kenal. Saya ingat Bridgestone sangat baik," tegas Hamilton.
Diakui oleh Hamilton bahwa ban jenis kering (slick) terus mengalami peningkatan, sementara pada ban basah masih kurang. "Anda tentu ingin ban yang bisa membersihkan air dan tidak memaksa kita untuk ke intermediate ketika itu jauh lebih cepat," tutup Hamilton. (Otosport.co.id)
Editor | : |
KOMENTAR