Data yang didapat FIA dari sensor yang ditanamkan, mobil Red Bull melebihi aliran bahan bakar maksimum 100 kg/jam. Maka setelah diskusi 5 jam, steward memutuskan bahwa mobil Red Bull ilegal. Pernyataan dari steward, selain melanggar Pasal 5.1.4 dari peraturan teknis, juga melanggar pasar 3.2 dari peraturan olahraga yang mengharuskan tim memastikan kepatuhan terhadap peraturan teknis.
Hal ini menjadi perdebatan karena perbedaan pembacaan sensor fuel flow FIA. Pada hari Jumat, ada perbedaan pembacaan sensor pada saat sesi latihan. Lantas Red Bull dipasang pada Sabtu, juga gagal pada saat kualifikasi. Saat balap, perwakilan teknis FIA memerintahkan tim memasang kembali sensor yang dipakai hari Jumat dan mengaplikasi offset sebagai kompensasi perbedaan pembacaan sensor.
Red Bull menganggap sensor orisinal tidak bisa diandalkan dan memilih pakai model fuel flow internal dengan offset yang dibutuhkan. Sementara, petunjuk teknis yang dikeluarkan pada 1 Maret menyebut hanya FIA, bukan tim individual, boleh memutuskan pengukuran aliran bahan bakar alternatif yang dipakai.
"Jika suatu saat kita [FIA] menganggap bahwa sensor memiliki masalah yang belum terdeteksi oleh sistem, kami akan mengomunikasikan hal ini kepada tim yang bersangkutan untuk beralih ke sistem cadangan," demikian tertulis pada petunjuk teknis FIA (TD/016-14).
Menurut penyelenggara, perwakilan teknis FIA mengontak tim pada saat balap dan bilang aliran bahan bakar terlalu tinggi dan memberikan mereka “kesempatan untuk mengikuti instruksi sebelumnya dan mengurangi aliran bahan bakar seusai dengan batas.. sehingga memberikan kesempatan tim untuk tetap dalam kepatuhan.” Ternyata, tim tidak melakukan koreksi.
Berikut ini adalah pernyataan steward:
“Tim memilih menjalankan mobil dengan menggunakan fuel flow model mereka, tanpa arahan FIA. Ini adalah pelanggaran dari prosedur dalam prosedur dalam TD / 016-14.”
“Bahwa meskipun sensor menunjukkan perbedaan dalam pembacaan di P1 [sesi latihan pertama], tetap menjadi sensor yang dihomologasi dan sensor yang diperlukan karena tim berkewajiban mengukur aliran bahan bakar mereka, kecuali diberi izin oleh FIA untuk melakukan sebaliknya.”
"Steward merasa puas dengan penjelasan dari perwakilan teknis bahwa dengan membuat penyesuaian seperti yang diperintahkan, tim bisa berjalan dalam aliran bahan bakar yang diijinkan.”
"Terlepas dari pernyataan tim bahwa sensor terjadi kesalahan, bukan kebijaksanaan mereka untuk menjalankan metode pengukuran aliran bahan bakar yang berbeda tanpa izin dari FIA.”
"Steward menemukan bahwa Mobil 3 [Ricciardo] tidak mematuhi peraturan teknis dan karena itu dikeluarkan dari hasil lomba."
Red Bull akan mengajukan banding atas keputusan itu dan merilis pernyataan berikut:
"Menyusul keputusan FIA bahwa Infiniti Red Bull Racing melanggar Pasal 3.2 dari Peraturan Olahraga FIA Formula One dan Pasal 5.1.4 dari Peraturan Teknis FIA Formula One dengan Mobil 3, Tim telah memberitahu FIA keinginannya untuk banding dengan segera."
"Inkonsistensi fuel flow meter FIA sudah terjadi sepanjang akhir pekan naik dan di dalam dan luar pit lane. Tim dan Renault yakin bahan bakar yang dipasok ke mesin sesuai dengan peraturan." (otosport.co.id)
Editor | : |
KOMENTAR