Meski Webber menerima hukuman tersebut, namun pembalap asal Australia itu menganggap bahwa direksi F1 di Singapura terlalu mendramatisir kondisi yang ada. Lantaran ia sendiri tidak mendapat instruksi dari marshall yang bertugas di tempat mobilnya diberhentikan.
“Ketika saya masih berada di sana, sepertinya semua kabar yang diterima oleh direksi balap di F1 Singapura sangat kontradiksi dengan yang ada di sana. Bisa dibilang semua ini terlalu didramatisir, sebab tidak ada seorang petugas pun yang melarang saya melakukan hal itu. Toh fans juga menyukai itu semua,” jelas Webber.
Selain mengungkapkan kondisi yang ia alami sebenarnya saat itu, ia juga mengkritik pengambilan keputusan dimana Derek Warwick bertindak penuh di dalamnya. Webber menjelaskan bahwa toh ia juga pernah melakukan hal yang sama di F1 Jepang tahun 1988. Saat itu, ia menumpang di mobil milik Gerhard Berger.
Tapi jika dicermati keputusan yang ada, Webber memang harus dikenakan penalti. Sebab aksinya masuk ke lintasan sementara pembalap lain masih melakukan victory lap, adalah aksi berbahaya. Apalagi Alonso berhenti di jalur balap. Menurut Hamilton, Alonso berhenti di lokasi yang sangat berbahaya dan baik Webber maupun Alonso bisa tertabrak pembalap lain dari belakang. (otosport.co.id)
Editor | : |
KOMENTAR