Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Trial Sebagai Basis Motocross, Benar Begitu?

Dimas Pradopo - Sabtu, 24 Januari 2015 | 13:24 WIB
No caption
No credit
No caption


No caption
No credit
No caption

BEDA SUDUT PANDANG, AMBIL POSITIFNYA

Jakarta - Dechamps Arnaud PhD, direktur El Rhino Trial Park, sekolah trial dan enduro di SDC Serpong, Banten mempercayai jika trial sebagai basis beragam olahraga off-road bermotor. Ia sejak lama menyorot masalah pelatihan dasar untuk olahraga ini dan yakin trial bisa mengangkat skill seseorang untuk terjun ke cabang lainnya, motocross, supercross, enduro dan freestyle. Orang trial bisa naik motor motocross, supercross dan enduro. Tapi kalau dibalik, tidak bisa, begitu ucapnya.

No caption
No credit
No caption

Irwan Ardiansyah

Menurutnya, orang yang menguasai trial terbiasa dengan beragam handicap. Orang tersebut dapat menguasai motor dan aneka ragam jenis trek sehingga menunggangi motor motocross dan melibas treknya menjadi lebih mudah. Apa yang diungkap Arnaud ini memang logis.

Namun dalam kesempatan terpisah, juara nasional motocross, Irwan Ardiansyah menyebut trial, enduro dan motocross adalah hal yang berbeda.

Ini jika disebut trial adalah basis dari motocross. Menurutnya, di trial enggak ada street (trek lurus) dan lebih cocok sebagai basic keterampilan dengan kecepatan rendah.

“Kalau dari trial ke sirkuit (motocross) susah. Belajar naik motor itu paling gampang di trek lurus lalu semakin lama semakin kencang. Di trial enggak ada. Lalu ngerem, perlu menguasai teknik rem dulu. Lalu teknik di tikungan, awal mula itu dulu. Bagusnya trial, bisa punya keterampilan balance. Dari situ bagus ke jumping. Di motocross jumping tahap dasar ada, dari trial bisa juga tapi lama,” paparnya.

No caption
No credit
No caption

Dechamps Arnaud

Lebih lanjut, ia menilai kalau enduro sekitar 70 persen sama dengan trial dan sementara motocross 40 persen sama. “Jarang dari trial main ke motocross. Motocross main ke enduro banyak. Umumnya pertama balap dulu baru terjun ke freestyle. Coba lihat saja freestyler dari luar yang biasa main di sini, umumnya mereka pernah di motocross,” lanjut Irwan.


Nah, bicara mengenai dua hal ini memang mengundang perdebatan. Namun bukan berarti untuk membandingkan atau membenturkan dua kubu. Melainkan mencoba menggali dari sudut berbeda. Sehingga lebih baik melihat sisi positifnya bahwa apapun jalannya, motocros-supercross Indonesia bisa semakin maju. • (otomotifnet.com)

Editor : Dimas Pradopo

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa