“Aku coba nyalakan lagi, tapi enggak bisa,” cerita Gerry setelah tergelincir di tikungan 3, dua lap menjelang finish. Sayang sekali memang, karena rider yang kondang dengan sebutan ‘Cheetah’ ini mampu memperbaiki posisi. Dari start 21, Gerry merangsek sampai posisi 13, namun kemudian bertahan pada posisi 15.
Musim 2014 adalah tahun pertama Gerry berkompetisi di AJRRC dengan motor Honda NSF250R setelah tahun lalu menjadi runner-up Honda Asia Dream Cup menggunakan motor jalan raya Honda CBR 250R. Artinya, inilah pertama kali Gerry mendapat pengalaman menunggang motor yang memang didesain dan dirancang untuk balap.
Tentunya menuntut konsenstrasi dan konsistensi yang baik untuk bisa menaklukkan motor dengan karakter berbeda dengan kemampuan adaptasi setting lebih banyak dan detail.
“Pelajaran berharga dari seri ini adalah Gerry meningkat jauh. Kini Gerry sudah bisa konsisten mencetak waktu putaran dan semakin berani menyodok. Mungkin ia terlalu percaya diri dan terjatuh, tetapi itu artinya Gerry mulai yakin untuk fight,” ulas Shinya Nakano, mentor Gerry di AJRRC.
Ucapan Nakano-san bukan isapan jempol mengingat best lap Gerry semakin tajam. Saat lomba, Gerry mencetak best lap 2 menit 02,632 detik pada lap 15, bahkan lebih kencang dari catatan waktu kualifikasinya 2 menit 03,241 detik. Semoga seri berikutnya di sirkuit Sugo, Gerry bisa meraih hasil lebih baik lagi! (otosport.co.id)
Editor | : | Billy |
KOMENTAR