Artinya dengan kepastian meraih 1 poin di Power Stage itu, Ogier akhirnya mengunci titel juara dunia yang sudah diimpikannya selama berkarir di ajang rally dunia. Sementara Thierry Neuville yang berkesempatan menahan pereli asal Perancis itu meraih titel juara dunia, butuh 3 poin untuk bisa mengganjal Ogier.
“Saya sangat girang, tapi ternyata kami bisa melakukannya dan saya sangat senang itu terjadi. Sebenarnya kami tidak ingin terlalu memikirkan hal tersebut, sebab banyak hal bisa terjadi. Sebelum menjalani SS pertama, kami sempat kebingungan dan bertanya-tanya apakah ini bisa terjadi atau tidak. Tapi ternyata semua terjadi begitu saja di SS awal,” girang Ogier.
“Bagaimana pun juga, saya sangat sadar bahwa kemenangan di ajang balap rally dunia berbicara tentang hal produk yang ditawarkan tim. Kemenangan dan titel juara dunia yang saya raih musim ini tidak akan pernah terjadi tanpa support besar dari mereka,” ujarnya.
Apresiasi Ogier pada kerja keras tim untuk membuat mobilnya jadi sangat kompetitif, patut diacungi jempol. Lantaran dua musim sebelumnya, mereka bekerja keras melakukan tes dan analisis pada Polo R WRC untuk bisa tampil kompetitif. Hasilnya pun cukup memuaskan. Paling tidak, kerja keras tim dan pereli menunjukkan hasil sesuai harapan. (otosport.co.id)
Editor | : |
KOMENTAR