Kondisi lintasan yang menantang dihadapi para peslalom sejak awal event Kejurnas Slalom seri 5 di Surabaya. Pasalnya, hujan sempat menyiram lintasan lomba pada Sabtu (22/6) siang.
Tak ayal, peta persaingan pembalap diwarnai strategi dan gaya balap masing-masing. Seperti diungkap Suryo Putranto. "Jadi lebih seru. Peslalom dituntut lebih smooth bawa mesin tidak boleh terlalu agresif agar tidak banyak waktu terbuang," jelas Suryo Putranto, peslalom Bontang Slalom Team yang turun dengan Honda Jazz.
Memang, hujan segera sirna memasuki sore hari. Akan tetapi, event bertajuk Djarum Super Mild City Slalom Surabaya ini kembali diguyur hujan deras saat menjelang final. Tak ayal mengubah strategi.
Utamanya mengenai settingan mobil, terutama kaki-kaki berubah semua. Setelan suspensi dibuat lebih soft dengan mengatur setelan klik sokbrekernya. "Tekanan ban juga harus dikurangi dari 30 psi depan dan 40 psi belakang, menjadi 23 psi dan 30 psi agar gripnya tetap bagus," jelas Dodi Yogantara, alias Yoga, mekanik tim Cahaya Sejati Sejahtera sedikit buka kartu.
Selain itu cara bawa mobil halus benar-benar smooth bin halus. Buka tutup gas harus rapi dan konsentrasi harus lebih terjaga. Bagaimana hasil Kejurnas Seri 5 ini ya? Kita pantau terus hingga akhir lomba, yuk! (otosport.co.id)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR