Reli ini dikenal sebagai salah satu yang terberat karena cuacanya sangat tak ramah dan debu yang bergulung-gulung sepanjang 22 jalur Special Stage (SS). Dengan total jarak kompetisi 410 km, hanya pereli bermental baja dan punya fisik prima yang mampu menyelesaikannya dengan baik. Tidak heran jika Reli Acropolis dijuluki The Rally of Gods, apalagi negara penyelenggaranya adalah Yunani yang dalam mitos kuno disebut-sebut sebagai negerinya para dewa.
Datang dari negeri tropis, Subhan tak terlalu mengkhawatirkan teriknya matahari Yunani, apalagi ia pun rutin menjaga kebugaran tubuh sepulang dari Argentina. Tapi, untuk meraih tambahan poin, ia merasa perlu didampingi navigator khusus, mengingat trek Acropolis cukup rumit dan di beberapa area sulit ditebak. Itu berdasarkan pengalaman Subhan saat bertanding di Acropolis pada 2008.
Strategi itu sudah dirancang sejak awal dan pilihan jatuh kepada Jeff Judd, navigator senior asal Selandia Baru. Menggeluti reli sebagai driver maupun navigator sejak 1981, Jeff sudah punya pacenote Acropolis yang di mata Subhan sangat ideal. Peran Jeff tentunya akan lebih besar lagi saat seri reli dunia berikutnya berlangsung di negerinya sendiri Selandia Baru, akhir Juni mendatang.
Di Negeri Kiwi itu, Jeff sudah banyak menggondol prestasi nasional baik selaku driver maupun navigator. Ia seangkatan dengan Possum Bourne, pereli top negeri itu yang sangat familiar dengan komunitas reli Indonesia karena sering bertanding ke sini.
“Kita sudah bahas banyak hal dengan Jeff dan saya merasa cocok. Tinggal nanti menyusun strategi komunikasi di saat melintasi SS (special stage) agar tak ada kesalahpahaman. Kami akan bikin kode-kode komunikasi tersendiri,” kata Subhan.
Tentu ini adalah langkah besar Subhan untuk mengharumkan nama Indonesia melalui ajang balap reli. Semoga langkah ini menjadi pembuka ambisi bagi pereli nasional belia lainnya untuk melangkah ke ajang balap dunia. (otosport.co.id)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR